Sunday, November 3, 2013

Tahun Baru Hijriyah, Sekelumit kisah, Amaliyah dan ProKontra


Kita mengenal beberapa penanggalan, Masehi, Imlek, Hijriyah, Jawa, Aztek, Inka dsb. Hampir setiap penanggalan memiliki perayaan tersendiri ketika datang Awal tahun. Kalender Masehi misalnya Ada tiup terompet, menantikan detik 00.00 and every thing that's usually i, you, us and we do (maybe). Ada pula kalender Imlek dengan pembagian Ang-pao, Tradisi bagi rejeki bangsa cina sebagai wujud syukur atas datangnya tahun baru.



Dalam kalender Hijriyah pun terdapat amaliyah-amaliyah yang di lakukan dalam rangka menyambut, mensyukuri sekaligus merefleksikan hadirnya Tahun Baru yang setiap 1 Muharram menambah 1 angka di digit tahunnya. Berbeda dengan penanggalan Masehi, Hampir tak ada pesta hura-hura dalam peringatan Tahun baru Hijriyah. Ini menandakan bahwa bertambahnya tahun adalah bertambahnya umur, Konsekuensinya umur berkurang. Maut semakin dekat, Mati siapa yang tahu?? Sampai mana persiapanmu? Kira-kira itulah yang tersirat. Harapan dan Semangat semakin baik tentu ada, namun tidak lantas di media dan di ekspresikan dengan hura-hura atau bahkan huru-hara. Intinya banyak amaliyah yang di lakukan dengan tujuan taqarrub ilallah.

Berikut beberapa Amaliyah yang sering di lakukan ketika tahun baru Hijriyah di depan mata :

  • Puasa Akhir dan Awal Tahun
Beberapa kalangan Ulama menganjurkan untuk berpuasa di penghujung hari akhir tahun. dan di Hari pertama Hijriyah (1 Muharram). Jika kita tilik dari segi hikmah, Puasa adalah menahan nafsu, pelaksanaanya di akhir tahun guna menggugah rasa prihatin, Sadar akan segala perbuatan yang telah di perbuat dalam setahun terakhir. Beberapa kalangan menyebutkan tidak ada anjuran (Rasul) berpuasa di akhir tahun. Terlepas dari proKontra tersebut alangkah baik jika melaksanakannya, Berkontemplasi dan bertafakur dengan medium puasa di penghujung tahun tidak merugikan. 
  • Do'a Awal dan Akhir Tahun
Banyak perdebatan mengenai amaliyah ini, Sebagian kalangan menyebutkan amaliyah ini tidak pernah ada pada masa Rasulullah. Sebagian kalangan menganjurkannya, yakni membaca do'a akhir dan awal tahun. 
Do'a adalah senjata, Sekaligus sebagai media pengharapan umat kepada Tuhannya. Berdo'a yang baik dengan niat baik seperti pada awal dan akhir tahun tentu lebih baik dari pada mendo'akan celaka tetangga anda bukan?

Do'a Awal Tahun : 
وصلى الله على سيدنا ومولانا محمد وعلى اله وصحبه وسلم. اللهم ما عملت فى هذه السنة مما نهيتنى عنه فلم اتب منه ولم ترضه ولم تنسه وحلمت علي بعد قدرتك على عقوبتى ودعوتنى الى التوبة منه بعد جراءتى على معصيتك. فانى استغفرك فاغفرلي وماعملت فيها مما ترضه ووعدتنى عليه الثواب فاسالك اللهم يا كريم يا ذالجلا ل والاكرام. ان تتقبله منى ولا تقطع رجائي منك يا كريم. وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim

Wa shallallaahu 'ala sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.

 
Allaahumma maa 'amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani 'anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta 'alayya ba'da qudratika 'alaa uquubati wa da'autani ilattaubati minhu ba'da jur'ati alaa ma'siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa 'amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa'adtani 'alaihits-tsawaaba fas'alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha' rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa 'alaa 'aalihii wa sahbihii wa sallam

Artinya:


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. 

Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
 
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.
 
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.

Do'a Awal Tahun :

Waktu pelaksanaan setelah selesai sholat fardhu Magrib, dengan bunyi do’a awal tahun sebagai berikut :

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم. اللهم انت الابدي القديم الاول وعلى فضلك العظيم وجود ك المعول. وهذا عام جديد قد اقبل. نسألك العصمة فيه من الشيطان واوليائه وجنوده والعون على هذه النفس الامارة بالسوء والاشتغال بما يقربنى اليك زلفى . يا ذاالجلال والاكرام . يا ارحم الراحمين. وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim

Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa 'aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa 'alaa fadhlikal-'azhimi wujuudikal-mu'awwali, wa haadza 'aamun jadidun qad aqbala ilaina nas'alukal 'ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa'ihi wa junuudihi wal'auna 'alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu'i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu 'alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa 'aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.

Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.

Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.
 
 
Semoga Bermanfaat, #Islamgram
,

Pedang-Pedang Rasulullah

Zaman Nabi Muhammad, Pedang adalah senjata yang bisa di katakan wajib di miliki oleh setiap lelaki. Mengingat, pada masa itu memang piranti perang terutama adalah benda tersebut. Selain itu ada Panah, Baju Baja, Tombak dsb. Namun pedang mungkin lebih efisien dan mudah di bawa kemana-mana, sehingga suatu waktu di butuhkan, tingga menarik dari sarung tempat ia bersemayam. 

Rasulullah kala itupun juga memiliki pedang sebagai senjata berperang. ----Dahulu...Dahulu skali lagi dahulu Kawan, Agar kalian tak salah tafsir dan interpretasi. Zaman kini bukan lagi dengan pedang kalian berperang dan berjihad. Otak lah yang kalian gunakan dengan bekal ilmu pengetahuan---. Pedang-pedang tersebut sangat indah, kuat dan penuh nilai seni. Beberapa diantaranya di buat oleh oleh suku Bani Hanifah. Pedang buatan Bani Hanafiah terkenal bagus dan halus pembuatannya. Pedang tersebut ada beberapa yang masih tersimpan sampai kini. Let's Cekidot 


  • ‘Ma’thur Al-Fijar’


'Ma'thul Fijar", Gagang Pedangnya berbentuk 2 Ular berlapir emeralds & Pirus
Pedang "Ma'thul Fijar" adalah pedang yang dimiliki Rasulullah Sebelum beliau menerima wahyu. Konon pedang ini adalah warisan sang Ayah, Abdullah, hal tersebut terlacak dari terukirnya tulisan Kufic berbunyi ‘Abdallah bin Abd al-Mutalib’ di dekat Gagang Pedang, gagang pedang terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus Memiliki panjang sekitar 99 cm. daan pada akhirnya pedang ini diberikan beliau kepada Ali bin Abi Thalib
  • Al-Adhaba /Al-Adb 

Secara bahasa, غضب-عضبا berarti momotong, memukul, melemahkan, melumpuhkan (Silahkan check kamus al-Munawwir). Pedang ini digunakan Rasulullah saat Perang Badar. Apakah pedang ini masih tersimpan? Yap, Pedang ini kini masih terjaga di masjid Husain di Kairo Mesir.
  • Dhu al-Faqar 

Dhu al-Faqar atau Pedang Faqar, Pedang ini adalah hasil rampasan kala Perang Badar dan dan digunakan Ali bin Abi Thalib pada waktu Perang Uhud. Bentuk gagang pedang ini menyerupai 'Ma'thul Fijar", Namun tidak berbentuk ular dan tanpa hiasan.
  • Al-Battar

Konon pedang ini pertama kali digunakal oleh Goliath yang dikalahkan oleh Nabi Daud a.s, Di peroleh Rasulullah ketika perang dengan (melawan) Banu Qaynaqa'. Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi Daud AS ketika memotong kepala dari Goliath, orang yang memiliki pedang ini pada awalnya. 

Gambar Daud As Memenggal Goliath
Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean. Juga terdapat ukiran nama-nama beberapa Nabi yakni : Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW. Tak heran jika pedang ini juga di sebut "Pedangnya para Nabi/Syaif al-Rasail".

Nama-nama Nabi yang tertera di Pedang

Sebagian kalangan mengatakan (tanpa sumber pasti) bahwa kelak pedang ini akan di gunakan Nabi Isa AS melawan Dajjal.
  • Al-Hatf
Al-Hatf
Pedang ini masih tersimpan di musium Tapkapi, Istanbul, Turki. Pedang ini bisa di bilang saudara kembar Al-Battar, Juga rampasan dari Banu Qaynqa', Sama-sama dari zaman Nabi Daud As, Bahkan Pedang ini adalah buatan Daud, Lebih besar dari Al-Battar. Disimpan oleh suku Levita hingga akhirnya sampai ke tangan Rasulullah SAW. Memiliki panjang 112 cm dan Lebar 8 cm
  • Al-Mikhdham

Pedang berbentuk blade yang memiliki panjang 97 cm terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Zayn al-Din al-Abidin’, Juga terdapat di musium Tapkapi, Turki, Bersama al-Hatf.
  • Al-Rasub

Berbentuk blade dengan panjang 140 cm, mempunyai bulatan emas yang didalamnya terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Ja’far al-Sadiq’. Ini adalah pedang Keluarga Rasulullah. Kini tersimpan di Tapkapi, Istanbul.
  • Al-Qadib
Al-Qadib
Pedang ini berbentuk blade tipis sehingga bisa dikatakan mirip dengan tongkat. Ini adalah pedang untuk pertahanan ketika bepergian, tetapi tidak digunakan untuk peperangan. Ditulis di samping pedang berupa ukiran perak yang berbunyi syahadat: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasul Allah – Muhammad bin Abdallah bin Abd al-Mutalib.” Tidak ada indikasi dalam sumber sejarah bahwa pedang ini telah digunakan dalam peperangan. Pedang ini berada di rumah Nabi Muhammad SAW .
Panjangnya adalah 100 cm dan memiliki sarung berupa kulit hewan yang dicelup.
  • Qal’a    
Pedang ini dikenal sebagai “Qal’i” atau “Qul’ay.” Nama yang mungkin berhubungan dengan tempat di Syria atau tempat di dekat India Cina. Ulama negara lain bahwa kata “qal’i” merujuk kepada “timah” atau “timah putih” yang di tambang berbagai lokasi. Pedang ini adalah salah satu dari tiga pedang Nabi Muhammad SAW yang diperoleh sebagai rampasan dari Bani Qaynaqa. Ada juga yang melaporkan bahwa kakek Nabi Muhammad SAW menemukan pedang ini ketika dia menemukan air Zamzam di Mekah.
Qal'a

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 100 cm. Didalamnya terdapat ukiran bahasa Arab berbunyi: “Ini adalah pedang mulia dari rumah Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah.” Pedang ini berbeda dari yang lain karena pedang ini mempunyai desain berbentuk gelombang.
Sumber 1, 2

Semoga Bermanfaat, #Islamgram

 

Friday, November 1, 2013

Hikmah Hujan



Di negara beriklim tropis seperti Indonesia, Umum dan lumrahnya memilik dua musim dalam setahun. Berbeda dengan Eropa yang memiliki 4 Musim dalam setahun. Tak perlu iri tak ada salju di Indonesia, Karena negara ini punya hamparan penghijau yang tak terperikan eloknya. Hanya keelokan itu mulai tak di sadari oleh banyak kalangan. Nggak percaya? Silahkan cari di mbah google .

Kembali ke soal musim. Kalau mau lebih jeli kini jatuh tempo musim hujan dan kemarau tak lagi menentu bukan? Di sebagian daerah yang sejatinya telah masuk musim penghujan masih mengalami kemarau, atau sebaliknya. 

Pernahkah anda mengeluh soal musim? Ketika anda sedang akan melakukan aktivitas, tiba-tiba hujan lebat, kemudian banjir, macet melanda, kendaraan anda mogok, anda telat sampai tempat aktivitas, janji berantakan, Stress ringan melanda, perekonomian ikut macet, tuntutan hidup terus saja berjalan dan membengkak, Semua serasa tak nikmat, tak dapat di nikmati  dan seterusnya. Lebay ya? Ahh bukan kah anda yang mengeluhkannya?

Hujan adalah berkah, Rahmat dan nikmat.

Nggak percaya? Mungkin anda perlu melebarkan ruang lingkup syukur anda. Tidak melulu bersyukur untuk ruang pribadi. Ada syukur yang ruangnya lebih luas dan universal. Contohnya dalam Hujan. Berikut  beberapa trik menikmati Hujan, Nggak penting ya? Ya paling tidak mengurangi stress ringan anda :)

  • Hujan + Kopi = Berkah
Waktu paling nikmat menikmati kopi atau minuman panas adalah ketika Hujan turun, Silahkan anda coba ketika hujan turun. Sementara persetan dengan aktivitas anda. Seduhlah kopi panas dan rileks sejenak menikmati. Betapa nikmat Yang Kuasa begitu meluap-luap dan tak mampu di tampung cangkir penampung air kopi anda. Apalagi di nikmati dengan orang terkasih. Silahkan coba. Sebelumnya pernahkah anda terpikir sejenak mensyukuri nikmat tersebut?
  • Hemat


Bagi sebagian orang (ingat anda sedang tidak bersyukur dalam lingkup diri sendiri). Hujan adalah penghemtan. Sebagian orang ada yang harus membeli air untuk hidupnya. Sebagian lagi harus menimba. Sebagian lagi harus menunggu truck-truck pengangkut air. Ketika hujan turun, Semua itu teratasi dengan menampung curahan dari langit. Hemat dan berkah bukan? Meski anda tak ikut menikmatinya, Setidaknya hal itu menjad nikmat sesama anda, Manusia.
  •  Subur

Bagi ruas-ruas tanah yang jarang di kecup air, Hujan adalah penghujung rindu tanah tersebut. Jika tanah anda tidak seperti nasib tanah yang telah di sebutkan, mungkin saja tanah tetangga. Atau mungkin tanah saudara anda di kampung sebelah. Jika ia, Mengapa anda tidak ikut bersyukur?
  • Sadar

Penggugah sadar, Sadarkah banjir yang datang adalah ulah kita? Sadarkah kita masih sering membuang sampah sembarangan? Sadarkah kita tidak memperhatikan alam? Sadarkah? Hingga kita tidak pernah sadar bahwa hujan memang berkah


Semoga bermanfaat, #Islamgram