Dalam sirah nabawiyyin ada sebuah gelar yang dimiliki oleh 5 orang utusan Tuhan, dari yang 25. Ke 5 Nabi tersebut memperoleh gelar Ulul Azmi karena kapasitas kesabaran, ketabahan dan keteguhan hati yang sangat amat luar biasa. Bukan berarti 20 Nabi lainnya tidak sabar atau tidak teguh. ke 5 Nabi yang menyandang gelar dilihat dari perspektive pengorbanan mereka dalam menyuarakan syi'ar ajaran Allah yang amat sangat penuh cobaan. tentu kita faham setiap nabi dan Rasul menghadapi umat dan zaman yang beragam.
"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan
dari kamu (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan
Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh," (QS 33/7).
"Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya..."(QS 42/13).
Adapun Nabi yang mendapat Gelar Ulul Azmi adalah Sebagai Berikut :
1. Nuh as.
Nuh
bin Lamik bin Mutuisyalkh dari keturunan Idris, lalu keturunan Nabi
Syits bin Adam. Diperkirakan hidup pada tahun 3993-3043 SM dan diangkat
menjadi Nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan beliau tinggal di wilayah
yang kini disebut sebagai Iraq. Para ahli sejarah banyak menyebutkan
bahwa beliau wafat di Mekkah, dan memiliki 4 anak laki-laki. Nama Nuh
disebutkan sebanyak 43 kali dalam Al-Qu’ran.
Nabi Nuh
as mendapat julukan ulul ’azmi karena kesabarannya yang tinggi. Nabi Nuh
a.s adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk meluruskan akidah dan
akhlak umat yang telah menyimpang jauh dari ajaran yang benar. Nabi Nuh
as digelari sebagai ulul ’azmi kerana kesabarannya dalam berdakwah dan
mendapat hinaan dari kaumnya. Nabi Nuh tanpa menyerah terus menerus
mendakwahi keluarga, kerabat dan masyarakat umum, untuk kembali ke jalan
yang lurus. Usianya hampir 1000 tahun dan jumlah umat yang mengikutinya
tidak lebih dari 200 orang. Bahkan isteri dan anaknya yang bernama
Kan’an tidak mempercayai ajaran yang dibawanya dan menjadi musuhnya.
Atas kehendak Allah umat nabi Nuh as yang membangkang ditenggelamkan
dengan banjir yang dahsyat dan semuanya mati, kecuali nabi Nuh as dan
pengikutnya yang beriman.
Kualifikasi Nuh
sebagai ulul azmi di antaranya karena kesabarannya dalam berdakwah dan
mendapat hinaan dari kaumnya. Nuh tanpa menyerah terus menerus
mendakwahi keluarga, kerabat dan masyarakat umum, untuk kembali kejalan
yang lurus. Hampir 1000 tahun usianya jumlah umat yang mengikutinya
tidak lebih dari 200 orang. Bahkan istri dan anaknya yang bernama Kan’an
termasuk penentangnya. Atas kehendak Allah umat Nuh yang membangkang
ditenggelamkan dengan gelombang air bah dan semuanya hancur, kecuali Nuh
dan pengikutnya yang beriman.
2. Ibrahim as.
Sejak masih bayi Ibrahim
harus diasingkan ke dalam gua, yang disebabkan oleh perintah Raja
Namrudz untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah
dewasa, ia harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala
termasuk kedua orang tuanya yang pembuat berhala. Bahkan ia harus
menerima siksaan yang pedih, yaitu dibakar hidup-hidup dan diusir dari
kampung halamannya.
Setelah dewasa, ia harus berhadapan dengan
raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk kedua orang tuanya yang
pembuat berhala. Bahkan ia harus menerima siksaan yang pedih, iaitu
dibakar hidup-hidup dan diusir dari kampung halamannya. Sudah hampir
seratus tahun usia dan pernikahannya dengan Sarah, ia belum dikurniai
anak hingga isterinya meminta ia menikahi seorang budak berkulit hitam
bernama Hajar untuk dijadikan isteri. Akhirnya Hajar dapat melahirkan
seorang anak yang diberi nama Ismail. Allah memerintahkan Ibrahim untuk
melepas isteri dan anaknya yang baru lahir dan sangat dicintainya itu ke
tanah gersang di Makkah. Kerana kesabaran dan kepatuhannya, perintah
itu dilaksanakan. Namun, perintah lebih berat diterima Ibrahim, iaitu
harus mengorbankan Ismail yang baru meningkat remaja. Hal ini pun beliau
laksanakan, tapi Allah akhirnya menggantikannya dengan seekor domba
(kambing kibas). Selain itu ujian nabi Ibrahim a.s yang lain adalah
membangun Kaa’bah, dan menghadapi Raja Namrudz yang zalim.
3. Musa as.
Musa
bin Imran dri keturunan Ya’qub bin Ishak. Diperkirakan hidup pada tahun
1527-1408 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 1450 SM. Beliau
ditugaskan berdakwah kepada Firaun Mesir dan Bani Israil di Mesir.
Beliau wafat di Tanah Tih. Mempunyai 2 orang anak.
Nabi Musa
a.s adalah nabi yang paling banyak namanya disebutkan dalam al-Qur’an
iaitu sebanyak 136 kali. Beliau termasuk Nabi yang mendapat gelar ulul
’azmi kerana kesabarannya yang tinggi dalam menghadapi dan berdakwah
kepada Firaun,
selain itu, dia juga mampu untuk bersabar dalam memimpin kaumnya yang
sangat pembangkang. Ketika Musa akan menerima wahyu di Bukit Sinai,
pengikutnya yang dipimpin Samiri menyeleweng dengan menyembah berhala
Anak lembu emas. Harun
yang ditugasi mengganti peran Musa, tidak sanggup untuk menghalangi
niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh. Tetapi, Musa pernah tidak
dapat bersabar ketika berguru kepada Khidir.
4. Isa as.
Isa bin
Maryam binti Imran dari keturunan Sulaiman bin Daud. Diperkirakan hidup
pada tahun 1SM-32M dan diangkat menjadi nabi pada tahun 29M. Beliau
ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestin. Beliau juga tidak
wafat melainkan diangkat ke sisi Allah. Nabi Isa as Disebutkan sebanyak
25 kali di dalam Al-Quran.
Banyak hal yang menunjukkan bahwa Isa
memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah.
Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin,
pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot, menghadapi fitnah,
penolakan, hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan Isa menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.
5. Muhammad SAW
Muhammad
bin Abdullah bin Abdul Muttalib dari keturunan Ismail bin Ibrahim.
Diperkirakan hidup pada tahun 571M-632M dan diangkat menjadi Nabi pada
tahun 610M. Baginda ditugaskan berdakwah kepada seluruh manusia dan alam
semesta. Tinggal di Mekkah dan Madinah. Wafat di Madinah. Meninggalkan 7
orang anak.
Sejak
kecil sampai dewasa, Muhammad selalu mengalami masa-masa sulit. Pada
usia 6 tahun dia sudah menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus
membantu meringankan beban paman Abu Thalib yang merawatnya sejak kecil.
Tantangan
terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang
rasul. Penentangan bukan saja dari orang lain, tetapi juga dari Abu
Lahab, pamannya sendiri. Muhammad juga harus ikut menderita tatkala Bani
Hasyim diboikot (diasingkan) di sebuah lembah dikarenakan dakwahnya.
Rasulullah
saw juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan)
di sebuah lembah dikeranakan dakwahnya. Dan masih banyak lagi kesabaran
dan masa masa sulit yang dihadapi baginda dari mulai lahir sampai
beliau wafat.
#IslamGram
#IslamGram
0 komentar:
Post a Comment