Sunday, January 26, 2014

Filled Under:

Kyai Sahal Mahfudh, Secuplik Kisah

Beberapa hari yang lalu, Tepatnya Jum'at, 24 Januari 2014. Indonesia kehilangan seorang Kyai besarnya, Dr. KH. Sahal Mahfudh. Lebih akrab dengan asmo Mbah Sahal, Atau Mbah Kyai Sahal. Beliau adalah , Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI, 2000-2014) .

Beliau lahir di Kajen, Pati, Jawa Tengah, pada 17 Desember 1937. Tumbuh dan menghabiskan masa studinya di lingkungan pondok pesantren yang sangat kental dengan tradisi Nahdliyin. 

Kyai Sahal lahir dari pasangan Kyai Mahfudz bin Abd.Salam al- Hafidz dan Hj. Badi’ah  yang sedari lahir hidup di pesantren, dibesarkan dalam lingkungan pesantren, belajar di pesantren hingga ladang pengabdiannya pun ada di pesantren.
Beliau memiliki saudara yang berjumlah lima orang yaitu, M. Hasyim, Hj. Muzayyanah istri KH. Mansyur Pengasuh PP An-Nur Lasem, Salamah istri KH. Mawardi, pengasuh PP Bugel-Jepara, kakak istri KH. Abdullah Salam, Hj. Fadhilah istri KH. Rodhi Sholeh Jakarta, Hj. Khodijah istri KH. Maddah, pengasuh PP Assuniyah Jember yang juga cucu KH. Nawawi, adik kandung KH. Abdussalam, kakek KH. Sahal.
- See more at: http://profile.teraspos.com/read/2014/01/24/75914/sahal-mahfud-kyai-yang-hati-hati#sthash.aaBk9Fru.dpuf

Kyai Sahal lahir dari pasangan Kyai Mahfudz bin Abd.Salam al- Hafidz dan Hj. Badi’ah  yang sedari lahir hidup di pesantren, dibesarkan dalam lingkungan pesantren, belajar di pesantren hingga ladang pengabdiannya pun ada di pesantren.

Beliau memiliki saudara yang berjumlah lima orang yaitu, M. Hasyim, Hj. Muzayyanah istri KH. Mansyur Pengasuh PP An-Nur Lasem, Salamah istri KH. Mawardi, pengasuh PP Bugel-Jepara, kakak istri KH. Abdullah Salam, Hj. Fadhilah istri KH. Rodhi Sholeh Jakarta, Hj. Khodijah istri KH. Maddah, pengasuh PP Assuniyah Jember yang juga cucu KH. Nawawi, adik kandung KH. Abdussalam, kakek KH. Sahal.

Pada tahun 1963, Pada usia 26 Tahun, Mbah Sahal menjabat sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda, Jawa Tengah. Pesantren tersebut adalah lembaga pendidikan milik keluarganya. Pesantren ini sendri adalah pesantren yang didirikan ayah beliau, Almaghfurlah KH Mahfudz Salam pada 1910.

Kyai Sahal lahir dari pasangan Kyai Mahfudz bin Abd.Salam al- Hafidz dan Hj. Badi’ah  yang sedari lahir hidup di pesantren, dibesarkan dalam lingkungan pesantren, belajar di pesantren hingga ladang pengabdiannya pun ada di pesantren.
Beliau memiliki saudara yang berjumlah lima orang yaitu, M. Hasyim, Hj. Muzayyanah istri KH. Mansyur Pengasuh PP An-Nur Lasem, Salamah istri KH. Mawardi, pengasuh PP Bugel-Jepara, kakak istri KH. Abdullah Salam, Hj. Fadhilah istri KH. Rodhi Sholeh Jakarta, Hj. Khodijah istri KH. Maddah, pengasuh PP Assuniyah Jember yang juga cucu KH. Nawawi, adik kandung KH. Abdussalam, kakek KH. Sahal.
- See more at: http://profile.teraspos.com/read/2014/01/24/75914/sahal-mahfud-kyai-yang-hati-hati#sthash.aaBk9Fru.dpuf
Kyai Sahal lahir dari pasangan Kyai Mahfudz bin Abd.Salam al- Hafidz dan Hj. Badi’ah  yang sedari lahir hidup di pesantren, dibesarkan dalam lingkungan pesantren, belajar di pesantren hingga ladang pengabdiannya pun ada di pesantren.
Beliau memiliki saudara yang berjumlah lima orang yaitu, M. Hasyim, Hj. Muzayyanah istri KH. Mansyur Pengasuh PP An-Nur Lasem, Salamah istri KH. Mawardi, pengasuh PP Bugel-Jepara, kakak istri KH. Abdullah Salam, Hj. Fadhilah istri KH. Rodhi Sholeh Jakarta, Hj. Khodijah istri KH. Maddah, pengasuh PP Assuniyah Jember yang juga cucu KH. Nawawi, adik kandung KH. Abdussalam, kakek KH. Sahal.
- See more at: http://profile.teraspos.com/read/2014/01/24/75914/sahal-mahfud-kyai-yang-hati-hati#sthash.aaBk9Fru.dpuf

Kyai Sahal lahir dari pasangan Kyai Mahfudz bin Abd.Salam al- Hafidz dan Hj. Badi’ah  yang sedari lahir hidup di pesantren, dibesarkan dalam lingkungan pesantren, belajar di pesantren hingga ladang pengabdiannya pun ada di pesantren.
Beliau memiliki saudara yang berjumlah lima orang yaitu, M. Hasyim, Hj. Muzayyanah istri KH. Mansyur Pengasuh PP An-Nur Lasem, Salamah istri KH. Mawardi, pengasuh PP Bugel-Jepara, kakak istri KH. Abdullah Salam, Hj. Fadhilah istri KH. Rodhi Sholeh Jakarta, Hj. Khodijah istri KH. Maddah, pengasuh PP Assuniyah Jember yang juga cucu KH. Nawawi, adik kandung KH. Abdussalam, kakek KH. Sahal.
- See more at: http://profile.teraspos.com/read/2014/01/24/75914/sahal-mahfud-kyai-yang-hati-hati#sthash.aaBk9Fru.dpuf

Beberapa hal yang melekat pada sosol beliau diantaranya :

  • Ahli Ushul Fiqih
Kyai Sahal adalah seorang pakar fiqih, yang sejak menjadi santri seolah sudah terprogram untuk menguasai spesifikasi ilmu tertentu yaitu dalam bidang ilmu Ushul Fiqih, Bahasa Arab dan Ilmu Kemasyarakatan. Namun beliau juga mampu memberikan solusi permasalahan umat yang tak hanya terkait dengan tiga bidang tersebut, contohnya dalam bidang kesehatan dan beliau menemukan suatu bagian tersendiri dalam fiqh.
  • Dr. (HC) UIN Syarif Hidayatullah
Jenjang Pendidikan yang beliau tempuh berbasis pada ilmu Agama. Ketika belajar di Mathali’ul Falah, Kyai Sahal berkesempatan mendalami nahwu sharaf. Di Pesantren Bendo memperdalam fiqh dan tasawuf, sedangkan sewaktu di Pesantren Sarang mendalami balaghah dan ushul fiqh. 

Memulai pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah 1943-1949, Madrasah Tsanawiyah 1950-1953 Perguruan Islam Mathaliul Falah, Kajen, Pati. Pada pertengahan tahun 1960-an, Kyai Sahal belajar ke Mekah di bawah bimbingan langsung Syaikh Yasin al-Fadani. Sementara itu, pendidikan umumnya hanya diperoleh dari kursus ilmu umum di Kajen (1951-1953).

UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Menganugrahi gelar Doktor Kehormatan (HC) Pada 2003. Selain menjabat ketua MUI, Beliau juga menjabat sebagai Rektor Insitut Islam Nahdlatul Ulama.

Beberapa karya beliau dalam bentuk tulisan :
  1. AL-Ushul, Surabaya:Diantarna, 2000
  2. Pesantren Mencari Makna, Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999
  3. Al-Bayan al-Mulamma’ ‘an Alfdz al-Lumd”, Semarang: Thoha Putra, 1999
  4. Thariqatal-Hushul ila Ghayahal,  Semarang: Suara Merdeka, 1997
  5. Nuansa Fiqh Sosial, Yogyakarta: LKiS, 1994
  6. Al-Tsamarah al-Hajainiyah, Nurussalam, t.t
 
Ketika belajar di Mathali’ul Falah, Kyai Sahal berkesempatan mendalami nahwu sharaf. Di Pesantren Bendo memperdalam fiqh dan tasawuf, sedangkan sewaktu di Pesantren Sarang mendalami balaghah dan ushul fiqh.
Memulai pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah 1943-1949, Madrasah Tsanawiyah 1950-1953 Perguruan Islam Mathaliul Falah, Kajen, Pati. Pada pertengahan tahun 1960-an, Kyai Sahal belajar ke Mekah di bawah bimbingan langsung Syaikh Yasin al-Fadani. Sementara itu, pendidikan umumnya hanya diperoleh dari kursus ilmu umum di Kajen (1951-1953).
- See more at: http://profile.teraspos.com/read/2014/01/24/75914/sahal-mahfud-kyai-yang-hati-hati#sthash.aaBk9Fru.dpuf
  • Ketua MUI
Mbah Sahal dikenal sebagai kiai berpengaruh dan disegani tak hanya di lingkungan NU, tetapi juga seluruh ormas Islam lainnya. Karena kemahirannya dalam ilmu agama terutama ilmu fiqih ini, Mbah Sahal dipercaya sebagai Ketua MUI Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2000 hingga 2005. Hingga kemudian, Mbah Sahal juga dipercaya menjabat sebagai Ketua MUI 


Selamat Jalan, Kyai.

#Islamgram
Berbagai Sumber

Dimohon, Bagi pembaca tulisan ini untuk membacakan suratul Fatihah yang ditujukan kepada Almaghfurlah KH. Sahal Mahfudh, Syukron





0 komentar:

Post a Comment