Tuesday, February 17, 2015

Filled Under: ,

Adzan, Sejarah Hingga Eksistensi Terkininya

Adzan, Muslim mana yang tak mengenal istilah tersebut? Istilah yang pengaplikasian-nya sudah kita kenal ketika hari pertama kita lahir melalui orang tua yang mengumandangkannya di telinga, terdengar minimal 5x sehari ditelinga kita.

Armand Maulana, Mengumandangkan Adzan di sebuah stasiun televisi Nasional


Adzan, sebuah penanda, panggilan, seruan dan undangan untuk hadir ke rumah Allah. "Alarm" bagi muslim/at untuk melaksanakan sholat. 

Sejarah Adzan

عن عَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ بْنِ عَبْدِ رَبّهِ قَالَ: لَمَّا اَجْمَعَ رَسُوْلُ اللهِ ص اَنْ يَضْرِبَ بِالنَّاقُوْسِ يَجْمَعَ لِلصَّلاَةِ النَّاسَ وَ هُوَ لَهُ كَارِهٌ لِمُوَافَقَتِهِ النَّصَارَى طَافَ بِى مِنَ اللَّيْلِ طَائِفٌ وَ اَنَا نَائِمٌ رَجُلٌ عَلَيْهِ ثَوْبَانِ اَخْضَرَانِ وَ فِى يَدِهِ نَاقُوْسٌ يَحْمِلُهُ، قَالَ، فَقُلْتُ لَهُ: يَا عَبْدَ اللهِ، اَتَبِيْعُ النَّاقُوْسَ؟ قَالَ: وَ مَا تَصْنَعُ بِهِ؟ قُلْتُ: نَدْعُوْ بِهِ اِلَى الصَّلاَةِ. قَالَ: اَفَلاَ اَدُلُّكَ عَلَى خَيْرٍ مِنْ ذلِكَ؟ قَالَ: فَقُلْتُ: بَلَى. قَالَ: تَقُوْلُ: اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ. اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ. اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ. حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ. حَيَّ عَلَى اْلفَلاَحِ. حَيَّ عَلَى اْلفَلاَحِ. اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ. لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ. قَالَ: ثُمَّ اسْتَأْخَرْتُ غَيْرَ بَعِيْدٍ قَالَ: ثُمَّ تَقُوْلُ اِذَا اَقَمْتَ الصَّلاَةَ: اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ. اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ. حَيَّ عَلَى اْلفَلاَحِ.قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ. قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ. اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ. لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ. قَالَ: فَلَمَّا اَصْبَحْتُ اَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص فَاَخْبَرْتُهُ بِمَا رَأَيْتُ، قَالَ: فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ هذِهِ لَرُؤْيَا حَقّ اِنْ شَاءَ اللهُ. ثُمَّ اَمَرَ بِالتَّأْذِيْنِ فَكَانَ بِلاَلٌ مَوْلَى اَبِىْ بَكْرٍ يُؤَذّنُ بِذلِكَ وَ يَدْعُوْ رَسُوْلَ اللهِ ص اِلَى الصَّلاَةِ. قَالَ فَجَاءَهُ فَدَعَاهُ ذَاتَ غَدَاةٍ اِلَى اْلفَجْرِ فَقِيْلَ لَهُ. اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص نَائِمٌ قَالَ فَصَرَخَ بِلاَلٌ بِاَعْلَى صَوْتِهِ: اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مّنَ النَّوْمِ. قَالَ سَعِيْدُ بْنُ اْلمُسَيَّبِ: فَاُدْخِلَتْ هذِهِ اْلكَلِمَةُ فِى التَّأْذِيْنِ اِلَى صَلاَةِ اْلفَجْرِ. احمد

Dari 'Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbih, ia berkata, "Ketika Rasulullah SAW sudah menyetujui dipukulnya lonceng guna memanggil orang-orang untuk shalat, padahal sebenarnya beliau tidak menyukainya, karena menyerupai orang-orang Nashrani, maka pada suatu malam ketika aku ('Abdulah bin Zaid) tidur, tiba-tiba aku bermimpi, ada seorang laki-laki yang mengenakan dua pakaian hijau, mengelilingiku, sedang di tangannya ada lonceng yang dibawanya". 'Abdullah bin Zaid berkata : Lalu aku bertanya kepadanya, "Hai hamba Allah, apakah lonceng itu akan kau jual ?". Ia menjawab, "Akan kau pergunakan untuk apa ?". 'Abdullah bin Zaid berkata : Saya menjawab, "Akan kupergunakan memanggil (orang) untuk shalat". Orang tersebut lalu berkata, "Maukah engkau, kutunjukkan yang lebih baik daripada itu ?". 'Abdullah bin Zaid berkata : Aku menjawab, "Ya, baiklah". Ia berkata, "Yaitu hendaklah engkau ucapkan : Alloohu Akbar, Alloohu Akbar. Alloohu Akbar, Alloohu Akbar. Asyhadu allaa ilaaha illallooh, Asyhadu allaa ilaaha illallooh. Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullooh, Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullooh. Hayya 'alash sholaah, Hayya 'alash-sholaah. Hayya 'alal falaah, Hayya 'alal falaah. Alloohu Akbar, Alloohu Akbar. Laa ilaaha illallooh". 'Abdullah bin Zaid berkata : Kemudian aku mundur tidak seberapa jauh. Lalu orang itu berkata, "Apabila engkau iqamah, sebutlah Alloohu Akbar, Alloohu Akbar. Asyhadu allaa ilaaha illallooh. Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullooh. Hayya 'alash sholaah. Hayya 'alal falaah. Qod qoomatish-sholaah, Qod qoomatish-sholaah. Alloohu Akbar, Alloohu Akbar. Laa ilaaha illallooh". 'Abdullah bin Zaid berkata, Kemudian setelah waktu pagi aku datang kepada Rasulullah SAW untuk menceritakan kepada beliau apa yang aku impikan itu". 'Abdullah bin Zaid berkata : Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya ini adalah mimpi yang benar, insya Allah". Kemudian Nabi SAW memerintahkan adzan. Maka Bilal maula Abu Bakar beradzan dengan lafadh-lafadh tersebut dan menyeru Rasulullah SAW untuk shalat. 'Abdullah bin Zaid berkata, "Lalu pada suatu pagi Bilal datang kepada Nabi SAW, memanggil beliau untuk shalat Shubuh. Lalu dikatakan kepadanya bahwa Rasulullah SAW masih tidur, lalu Bilal mengeraskan suaranya dengan suara yang tinggi :Ashsholaatu khoirum minan nauum (Shalat itu lebih baik dari pada tidur)". Sa'id bin Musayyab (perawi) berkata, "Lalu lafadh ini dimasukkan ke dalam bagian dari adzan untuk shalat Shubuh". [HR. Ahmad, juz 4, hal. 43]

Mulanya, Setelah Hijrah ke Madinah. Para sahabat sedikit bingung bagamaimana memberikan tanda masuknya waktu sholat. Kemudian, bermusyawarahlah rasulullah dan para sahabat guna memecahkan problema ini. 

Beberapa usulan yang kemudian mencuat dalam musyawarah tersebut adalah : pembunyian lonceng [Namun kemudian tidak disetujui karena akan menyerupai panggilan ibadah kaum nasrani], Peniupan terompet [Tidak disetujui pula karena menyerupai kaum Yahudi]. Lalu sahabat Umar bin Khattab R.A. mengusulkan supaya orang keliling berseru: Shalah, shalah. Maka Nabi saw. menyuruh: Hai Bilal, bangunlah dan serukan: Shalaah, shalaah.

حديث ابْنِ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ: كَانَ الْمُسْلِمُونَ حِينَ قَدِمُوا الْمَدِينَةَ يَجْتَمِعُونَ فَيَتَحيَّنُونَ الصَّلاَةَ، لَيْسَ يُنَادَى لَهَا؛ فَتَكَلَّمُوا يَوْمًا فِي ذَلِكَ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ اتَّخِذُوا نَاقُوسًا مِثْلَ نَاقُوسِ النَّصَارَى، وَقَالَ بَعْضُهُمْ: بَلْ بُوقًا مِثْلَ بُوقِ الْيَهُودِ؛ فَقَالَ عُمَرُ رضي الله عنه: أَوَلاً تَبْعَثُونَ رَجُلاً يُنَادِي بِالصَّلاَةِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: يَا بِلاَلُ قُمْ فَنَادِ بِالصَّلاَةِ أخرجه البخاري في: 10 كتاب الأذان: 1 باب بدء الأذان


Artinya : Ibn Umar r.a. berkala: Ketika pertama kaum muslimin sampai ke kota Madinah mereka berkumpul dan menantikan waktu" shalat belum ada seruan adzan, kemudian mereka musyawarat. maka sebagian usul membuat bel seperti caranya Nashara (Kristen) sebagian 'rompet seperti Yahudi, lalu Umar r.a. usul supaya orang keliling berseru: Shalah, shalah. Maka Nabi saw. menyuruh: Hai Bilal, bangunlah dan serukan: Shalaah, shalaah. (Bukhari. Muslim).
 
Lafal adzan tersebut diperoleh dari hadits tentang asal muasal adzan dan iqamah:
Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid berkata sebagai berikut: "Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk salat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia ada maksud hendak menjual lonceng itu. Jika memang begitu aku memintanya untuk menjual kepadaku saja. Orang tersebut malah bertanya," Untuk apa? Aku menjawabnya, "Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan salat." Orang itu berkata lagi, "Maukah kau kuajari cara yang lebih baik?" Dan aku menjawab "Ya!" Lalu dia berkata lagi dan kali ini dengan suara yang amat lantang:

Allahu Akbar Allahu Akbar
Asyhadu alla ilaha illallah (2 kali)
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (2 kali)
Hayya 'alash sholah (2 kali)
Hayya 'alal falah (2 kali)
Allahu Akbar Allahu Akbar
La ilaha illallah
 
Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Nabi Muhammad.SAW, dan menceritakan perihal mimpi itu kepadanya, kemudian Nabi Muhammad. SAW, berkata, "Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah disamping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang." Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal." Rupanya, mimpi serupa dialami pula oleh Umar ia juga menceritakannya kepada Nabi Muhammad, SAW.

Adzan kekinian
Kekinian, Adzan tak hanya dikumandangkan melalui masjid atau musholla. Perkembangan teknologi dan pemikiran umat manusia menciptakan berbagai macam alat, aplikasi, media dsb guna membantu efisiensi dan aktivitasnya. Salah satunya adalah aplikasi Adzan.



Tentu sudah bukan barang baru lagi bukan di PC, laptop bahkan smartphone dapat mengumandangkan adzan pada waktu-waktu sholat? 

Masihkan tetap mengabaikan panggilan-panggilan tersebut?
Semoga kita tidak termasuk golongan yang seperti itu

#Islamgram
 

0 komentar:

Post a Comment