Sunday, September 15, 2013

Filled Under:

Antara Kalam, Filsafat dan Tasawuf





PERSAMAAN

Ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf mempunyai objek kajian yang mirip. Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya.objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan disampng masalah alam, manusia dan segalasesuatu yang ada. Objek kajian tasawuf adalah Tuhan. Yaitu upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya. Jadi dari aspek objeknya ketiga ilmu itu sama-sama membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan.
 
Baik ilmu kalam, filsafat maupun tasawuf bertujuan sekurang kurangnya dengan kebenaran. Ilmu kalam dan metodenya mencari kebenaran tentang tuhan dan yang berkaitn dengan-Nya. Filsafat, dengan wataknya menghampiri kebanaran, baik tenytang alam ataupun manusia, atau tentang tuhan. Tasawuf juga berusaha menghampiri kebenaran dengan perjalanan spiritual menuju Tuhan.
 
PERBEDAAN
 
Perbedaan antara ilmu kalam, filsafat dan tasawuf terletak pada aspek metodologinya. Ilmu kalam selain menggunakan argumentasi naqliyah (al-qur’an dan hadits) juga menggunakan metode jadaliah (dialektika). Yang dikenal dengan “dialog keagamaan”
 
Sementara itu, filsafat adalah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebanaran rasional. Metode yang digunakan adalah metode rasional.tidak berkait dengan apapun kecuali logika. Kebenaran diukur dengan kesesuaian antara yang ada dalam rasio dengan kenyataan yang sebenarnya. Kebenaran ini yang dinamakan kebenaran korespondensi. Ada pula kebenaran koherensi, yaitu kkesesuaian antara pertimbangan baru dengan pertimbangan yang telah diakui secara umum dan permanen. Di samping itu ada kebenaran pragmatis, yaitu sesuatu yang bermanfaat (utility)
 
Sedangkan tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa daripada rasio. Metode ilmu tasawuf dalah intuisi atau ilham atau inspirasi yang datang dari Tuhan.
 
Dalam pertumbuhanya, ilmu kalam (teologi) berkembang menjadi teologi rasional dan tradisional. Sementara filafat berkembang menjadi sains dan filsafat. 

Sebagian orang memandang  bahwa ketiga ilmu itu memiliki jenjang tertentu. Jenjang pertama adalah ilmu kalam,  kemudian filsafat dan yang terakhir adalah ilmu tasawuf. Oleh sebab itu, merupakan suatu kekeliruan apabila dialektika kefilsafatan atau tasawuf teoretis diperkenalkan kepada masyarakat awam karena akan berdampak pada terjadinya rational jumping (lompatan pemikiran).

Perbedaan diantara ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya yaitu:
  Ilmu kalam       
1.      Sebagai ilmu yang menggunakan logika (disamping argumentasi-argumentasi naqliyah).
2.      Berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama yang sangat tampak nilai-nilai apologinya.
3.      Berisi keyakinan-keyakinan agama yang dipertahankan melalui argumen-argumen rasional.
4.      Bermanfaat sebagai ilmu yang mengajak orang yang baru untuk megenal rasio sebagai upaya untuk mengenal Tuhan secara rasional.
5.      Ilmu ini menggunakan metode dialektika (jadaliyah/ dialog keagamaan
6.      Berkembang menjadi teologi rasional dan tradisional.
Filsafat
Sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional.
1.      Menggunakan metode rasional.
2.      Berpegang teguh pada ilmu pengetahuan melalui usaha menjelaskan konsep-konsep.
3.      Berperan sebagai ilmu yang mengajak kepada orang yang mempunyai rasio secara prima untuk mengenal Tuhan secara lebih bebas melalui pengamatan dan kajian alam dan ekosistemnya secara langsung.
4.       Berkembang menjadi sains dan filsafat sendiri.
5.    Kebenaran yang dihasilkan ilmu filsafat : kebenaran korespondensi, koherensi, dan fragmatik.
 Tasawuf
1.      Lebih menekankan rasa daripada rasio.
2.      Bersifat subyektif, yakni berkaitan dengan pengalaman.
3.      Kebenaran yang dihasilkan adalah kebenaran Hudhuri.
4.      Berperan sebagai ilmu yang memberi kepuasan kepada orang yang telah melepaskan rasionya secara bebas karena tidak memperoleh apa yang ingin dicarinya.
5.      Berkembang menjadi tasawuf praktis dan teoritis.
 
Titik Singgung Antara Ilmu Kalam Dan Ilmu Tasawuf 
 
Ilmu kalam, sebagai mana telah disebutkan, merupakan disiplin ilmu keislaman yang mengedepankan  pembicaraan tentang persoalan-persoalan tuhan. Persoalan-persoalan kalam ini biasanya mengarah pada perbincangan yang mendalam dengan dasar-dasar  argumentasi, baik rasional (aqliyah) maupun naqliyah. Argumentasi rasional yang dimaksudkan adalah landasan pemahaman yang cenderung menggunakan metode berpikir filosofis, sedangkan argumentasi naqliyah  biasanya bertendensi pada argumentasi berupa dalil-dalil  qur’an dan hadis. Ilmu kalam  ini hanya berkisar pada keyakinan-keyakinan yang harus dipegang oleh ummat islam , tanpa argumentasi rasional, ilmu ini lebih spesipik mengambil bentuk sendiri dengan istilah ilmu tauhid atau ilmu aqa’id.
Pembicaraan materi yang tercakup dalam ilmu kalam terkesan tidak menyentuh dzauq (rasa rohaniah). Sebagai contoh, ilmu tauhid menerangkan bahwa  Allah bersifat Sama’ (mendengar), Bashar (melihat), Kalam (berbicara), Iradah (berkemauan), Qudrah (kuasa), Hayat ( hidup), dan sebagainya. Namun, ilmu kalam atau ilmu tauhid tidak menjelaskan bagaimanakah seorang hamba dapat merasakan langsunng bahwa Allah mendengar dan melihatnya.
Pada ilmu kalam ditemukan pembahasan iman dan defenisinya, kekufuran dan manifestasinya, sertya kemunafikan dan batasannya. Adapun pada ilmu tasawuf  ditemukan pembahasan jalan atau metode praktis untuk merasakan keyakinan dan ketentraman, serta berupaya menyelamatkan diri  dari kemunafikan. Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu tasawuf berfungsi sebagai pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman kalam. Penghayatan yang mendalam lewat hati  (dzauq dan widjan) terhadap ilmu tauhid atau ilmu kalam menjadikan ilmu ini lebih terhayati atau teraplikasikan dalam prilaku. Dengan demikian, ilmu tasawuf merupakan penyempurna ilmu tauhid jika dilihat bahwa ilmu tasawuf merupakan sisi terapan rohaniyah dari ilmu tauhid.
 
Titik singgung antara ilmu kalam dan ilmu tasawuf adalah sebagai berikut:
   Ilmu Kalam
  
Dalam ilmu kalam di temukan pembahasan iman yang definisinya, kekufuran dan menifestasinya serta kemunafikan dan batasannya.Ilmu kalam berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf. Ilmu kalam dapat memberikan kontribusi kepada ilmu tasawuf.
 
    Ilmu Tasawuf
     Ilmu tasawuf merupakan penyempurnaan ilmu tauhid (ilmu kalam).  Ilmu tasawuf berfungsi sebagai wawasan spiritual dalam pemahaman kalam. Ilmu tasawuf mempunyai fungsi sebagai pemberi kesadaran rohaniah dalam perdebatan–perdebatan kalam.  Amalan-amalan tasawuf mempunyai pengaruh yang besar dalam ketauhidan.Dengan ilmu tasawuf, semua persoalan yang berada dalam kajian ilmu tauhid (ilmu kalam) terasa lebih bermakna, tidak kaku, tetapi lebih dinamis dan aplikatif.
 
SSemoga Bermanfaat #Islamgram

0 komentar:

Post a Comment