Ramadhan bulan berkah. Bulan dimana kewajiban puasa Wajib ditunaikan oleh setiap muslim dan muslimat. Yap, Wajib hukumnya. Oleh karena itu meninggalkannya tanpa sebab yang sudah ada dalam tuntunan akan melahirkan dosa. Sungguh menjadi rugi, dibulan yang sejatinya berlipat-lipat pahala jika malah berbuat yang sebaliknya.
Berikut adalah sedikit "rambu" terkait puasa ramadhan yang di nuqil dari notes FB Ahbabul Musthofa dan Pecinta Rasulullah :
APA ITU PUASA?
Puasa secara bahasa 'imsaak' (امساك) menahan diri dari perbuatan dan berbicara, adapun puasa secara syara’ adalah
(امساك عن المفطرعلى وجه مخصوصة) :
menahan diri dari yang membatalkan menurut cara tertentu.
Adapun dalil yang menentukan wajibnya puasa adalah Firman Allah QS. Al Baqarah :183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Juga dalam hadist di sebutkan bahwa salah satu dasar Rukun Islam adalah puasa.
بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة والحج البيت وصوم رمضان
Artinya: Islam itu di bangun atas lima (dasar) syahadah, sholat, zakat,haji dan puasa Ramadhan (bukhari).
Berikut akan kami uraikan mengenai Bab Puasa:
يجب صوم رمضان بأحد أمور خمسة: (أحدها) بكمال شعبان ثلاثين يوما (وثانيها) برؤية الهلال في حق من رآه وان كان فاسقا (وثالثا) بثبوته في حق من لم يره بعدل شهادة (ورابعا) بإخبار عدل رواية موثوق به سواء وقع في القلب صدق أم لا أوغيره موثوق به إن وقع في القلب صدقه (وخامسها) بظن دخول رمضان بالإجتهاد فيمن اشتبه عليه ذلك
WAJIBNYA PUASA
Diwajibkannya puasa Ramadhan karena ada salah satu perkara dari yang lima; salah satunya :
1. Sempurnanya bulan Sya'ban dengan jumlah 30 hari.
2. Dengan Ru'yatul Hilal (melihat bulan, penj) secara dengan benar orang yang menyaksikannya walaupun ia orang fasiq.
3. Dengan menetapkankannya secara benar orang yang tidak melihatnya dengan persaksian yang adil (dihadapan hakim, penj)
4. Dengan khabar orang yang adil riwayatnya serta terpercaya, sama saja baik membenarkan didalam hatinya atau pun tidak, atau orang yang tidak terpercaya namun didalam hatinya membenarkan.
5. Dengan dugaan bahwa telah masuk bulan Ramadlan berdasarkan ijtihad bagi orang yang ragu dengan hal tersebut.
شروط صحته أربعة أشياء: إسلام وعقل ونقاء من نحو حيض وعلم بكون الوقت قبلا للصوم
SYARAT SHAHNYA PUASA
Bahwa syarat sahnya ouasa itu ada 4 perkara :
1. Islam.
2. Aqil (berakal).
3. Suci semisal dari haid.
4. Mengetahui waktu puasa sebelumnya bagi orang yang berpuasa.
شروط وجوبه خمسة اشياء: اسلام وتكليف وإطاقة وصحه وإقامة
SYARAT WAJIBNYA PUASA
Bahwa syarat wajibnya puasa ada 5 perkara :
1. Islam.
2. Mukallaf (orang yang telah terkena kewajiban syara', penj).
3. Kuat melakukan puasa.
4. Sehat.
5. Iqamah (tidak bepergian, penj).
أركانه ثلاثة أشياء: نية ليلا لكل يوم في الفرض وترك مفطر ذاكرا مختارا غير جاهل معذور وصائم
RUKUN PUASA
Bahwa rukun puasa itu ada 3 perkara :
1. Niat pada malam harinya untuk setiap harinya puasa fardhu.
2. Meninggalkan hal yang membatalkan puasa ketika masih dalam keadaan ingat serta bisa memilih (tidak ada paksaan, penj), juga tidak bodoh yang ma'dzur (terhalang).
3. Shaim (orang yang melakukan puasa).
BATALNYA PUASA
Bahwa batalnya puasa itu ada beberapa hal :
1. Murtad (keluar dari agama Islam).
2. Haid/nifas
3. Istimna' (mengeluarkan sperma dg sengaja)
4. Melahirkan (bersalin).
5. Gila walaupun hanya sebentar.
6. Pingsan.
7. mabuk yang disengaja jika terjadi pada siang harinya.
8. Makan, minum dan bersetubuh dengan sengaja.
9. Tidak berniat puasa pada malam sebelumnya.
يجب مع القضاء للصوم الكفارة العظمى والتعزير على من أفسد صومه في رمضان يوما كاملا بجماع تام آثم به للصوم ويجب مع القضاء الإمساك للصوم في ستة مواضع: الأول في رمضان لافي غيره على متعد بفطره، والثاني على تارك النية ليلا في الفرض، والثالث على من تسحر ظانا بقاء الليل فبان خلافة أيضا، والرابع على من افطر ظانا الغروب فبان خلافه ايضا، والخامس على من بان له يوم ثلاثين من شعبان أنه من رمضان، والسادس على من سبقه ماء المبالغة من مضمضة واستنشاق
WAJIB KAFARAT (HUKUMAN)
Wajib beserta meng-qadla' bagi orang yang puasa yakni membayar kaffarah dan dilakukan ta'zir atas orang yang merusak (membatalkan) puasanya pada siang Ramadhan secara penuh dengan sebab jima'.
Wajib beserta meng-qadha' bagi orang yang puasa pada 6 tempat yaitu :
1. Pada bulan ramadlan bukan pada bulan yang lainnya karena sengaja membatalkan puasa.
2 . Meninggalkan (tidak berniat) niat puasa dimalam hari pada puasa fardhu.
3. Orang yang bersahur karena menyangka masih malam, namun dugaannya ternyata berbeda (sudah terbit fajar, penj).
4. Orang yang berbuka puasa karena menyangka telah terbenam matahari, namun faktanya menyelisihi dugaannya (matahari belum terbenam, penj).
5. Orang yang menyakini bahwa telah genap tanggal 30 bulan Sya'ban namun ternyata telah memasuki bulan Ramadlan.
6. Orang yang terlanjur menelan air ketika kumur-kumur atau (menghisap) dari air yang masuk dari hidung.
ORANG YANG DIPERBOLEHKAN TDK BERPUASA
Ada beberapa macam orang yang mendapat dispensasi tidak puasa, yaitu:
1. Orang yg sakit sesuai dengan petunjuk dokter.
a) Jika sakitnya tidak akan bisa sembuh secara medismaka hanya wajib membayar fidyah
b) Jika sakitnya bisa sembuh maka hanya perlu mengqodho' puasa
2. Wanita yang hamil dan sedang menyusui.
3. Musafir wajib mengqadha' puasa yang ditinggalkannya. Syarat syarat bepergian yang bisa tidak berpuasa:
a) harus 2 marhalah 86 kilo atau lebihb) bukan perjalanan maksiatc) harus berangkat sebelum adzan subuh d) waktu makan di tengah perjalanan harus niat melaksanakan rukhsoh
4. Orang lanjut usia yang tidak sanggup lagi berpuasa. Sebagai gantinya dia harus membayar fidyah setiap hari dengan memberi makan kepada satu orang miskin.
الإفطار في رمضان أربعة انواع: واجب كما في الحائض والنفساء، وجائز كما في المسافر والمريض ولاولاكما في المجنون، ومحرم كمن أخر قضاء رمضان تمكنه حتى ضاق الوقت عنه
MACAM IFTHAR (BERBUKA) RAMADHAN
Ifthar (berbuka) pada bulan ramadhan ada 4 macam :
1. Wajib pada orang haid dan nifas.
2. Jais (boleh) sebagaimana pada orang yang bepergian (safar) dan orang sakit.
3. Tidak wajib juga tidak pula jaiz/boleh bagi orang yang gila.
4. Haram sebagaimana orang yang mengakhirkan qadha' Ramadhan dimungkinkan untuk dikerjakan hingga tidak mencukupinya waktu mengqadha' tersebut.
وأقسام الإفطار أربعة: أيضا ما يلزم فية القضاء والفدية وهو اثنان: الأول الإفطار لخوف على غيرة، والثاني الإفطار مع تأخير قضاء مع إمكانه حتى يأتي رمضان آخر، وثانيها مايلزم فية القضاء دون الفدية وهو يكثر كمغمى علية، وثالثهما ما يلزم فيه الفدية دون القضاء وهوشيخ كبير، ورابعها لا ولا وهو المجنون الذي لم يتعد بجنونه
IFTHAR RAMADHAN
Bahawa pembagian ifthar/berbuka/makan atas bulan Ramadhan/puasa itu ada 4 perkara :
1. Wajib meng-qadha' dan membayar fidyah, ada 2 :
a. Ifthar karena mengkhawatirkan orang lain (seperti mengkhawatirkan janin/bayi dalam kandungan, penj).
b. Ifthar beserta mengakhirkan qadha' puasa sampai tiba Ramadhan berikutnya.
2. Wajib meng-qadha' tanpa membayar fidyah yaitu banyak seperti orang pingsan, ayan.
3. Wajib membayar fidyah tanpa wajib meng-qadha' puasa, yaitu seperti orang yang sangat tua.
4. Tidak wajib meng-qadha' dan tidak wajib membayar fidyah yaitu orang yang gila yang tidak disengaja.
الذي لا يفطِر مما يصل إلى الجوف سبعة أفراد: مايصل إلى الجوف بنسيان أو جهل أو إكراة وبجريان ريق بما بين أسنانه وقد عجز عن مجه لعذره وما وصل إلى الجوف وكان غبار طريق، وما وصل إلية وكان غربلة دقيق، أوذبابا طائرا أو نحوه
TIDAK MEMBATALKAN PUASA
Bahwasanya sesuatu yang tidak membatalkan puasa walaupun sampai sampai kerongga mulut, ada 7 macam :
1. Sesuatu yang masuk sampai kerongga mulut karena lupa.
2. Karena tidak tahu (jahil).
3. Karena terpaksa/dipaksa orang lain.
4. Karena air liur yang mengalir diantara gigi, sedangkan tidak mungkin bisa di keluarkan (meludah) karena adanya udzur(halangan).
5. Apa yang sampai pada rongga atas sesuatu yang berupa debu jalanan.
6. Apa yang sampai pada rongga atas sesuatu yang berupa berupa ayakan tepung.
7. Berupa lalat yang masuk ketika terbang, atau seumpamanya.
8. Mencium bau2an dan mencicipi makan sekedar tanpa di yakinkan masuk ke dalam tenggorokan hanya di hukumi makruh.
Sumber:
1. Kitab Safiinatun Najaah (Asy Syaikh Salim bin Smir Al Hadhromi)
2. KH A Nuril Huda (Ketua PP Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama)
3. Ust. Shulfi Alaydrus
4. Dokumen PISS-KTB
0 komentar:
Post a Comment