Al-Qur'an adalah mukjizat paling paripurna. Diturunkan pada Nabi Muhammad SAW. Hingga kini pun, kajian terhadap al-Qur'an tak pernah putus baik dari sisi akademik, keilmuan, rahasia-rahasia dsb.
Banyak sekali sisi-sisi yang dapat digali dari al-Qur'an, salah satunya melalui Keindahannya. Tentu pembaca telah beberapa kali menemui adanya pembacaan Qira'ah dalam acara-acara Islami bukan? Hal tersebut adalah salah satu sisi keindahan al-Qur'an.
Selain Qira'ah, Ada pula Tartil dan Tilawah. Ketiga-nya membuka dan menunjukkan bahwa Keindahan al-Qur'an sangatlah nyata. Subhanallah
Definisi Tilawah
Makna tilawah awalnya adalah mengikuti (tabi’a atau ittaba’a) secara langsung dengan tanpa pemisah, yang secara khusus berarti mengikuti kitab-kitab Allah, baik dengan cara qira’ah (intelektual) atau menjalankan apa yang terkandung di dalamnya (ittiba'). Mengikuti ini bisa secara fisik dan bisa juga secara hukum.
Singkat kata, tilawah dapat diartikan sebagai membaca yang bersifat spiritual atau aktifitas membaca yang diikuti komitmen dan kehendak untuk mengikuti apa yang dibaca dengan disertai sikap ketaatan dan pengagungan. Oleh karena itu, dalam Al-Qur’an kata tilawah lebih sering digunakan daripada kata qira’ah dalam konteks tugas para rasul ‘alaihimussalam.
Syaikh Ibnu Utsaimin dalam kitabnya Majalis Syahri Ramadlan menguraikan cakupan makna tilawah ke dalam dua macam :
- Tilawah Hukmiyah, yaitu membenarkan segala informasi Al Qur’an danmenerapkan segala ketetapan hukumnya dengan cara menunaikanperintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.
- Tilawah Lafdziyah, yaitu membacanya. Inilah yang keutamaannya diterangkan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam dalam hadits Bukhari: خَيرُكُم مَنْ تعَلَّمَ القُرآنَ وعَلَّمَه ; (Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya).
Dari sini dengan jelas kita dapat melihat bahwa kata tilawah ini mengungkapkan aspek praktis dari 'membaca', yakni sebuah tindakan yang terpadu, baik secara verbal, intelektual maupun fisik dalam mengikuti serta mengamalkan isi Kitabullah. Kata ini mengisyaratkan bahwa membaca Al-Qur'an itu bukan hanya sekedar melafalkan huruf-hurufnya secara lisan saja atau menyerap dan menganalisa informasi di dalamnya sebagai wacana intelektual yang bersifat kognitif belaka, akan tetapi juga harus diikuti dengan aplikasi secara nyata dengan iman dan amal.
Macam-Macam Lagu Tilawati
Ada 7 Maqom Tilawah yang dikenal. ke-7 maqom ini menjadi pakem [Acuan] utama dalam belajar dan membaca al-qur'an secara tilawati. Sedangkan improvisasi, tinggi-rendah panjang-pendek frekuensi bacaan menyesuaikan.
Berikut adalah 7 Maqom Tilawah :
- Bayyati
- Shoba
- Nahawand
- Hijaz
- Rost
- Sika
- Jiharka
Secara menyeluruh ke-7 Maqom tersebut dibagi lagi sebagai berikut :
BAYYATI, yaitu lagu yang paling dasar dari tilawatil Qur’an, atau suara yang paling dasar dari suara kita, disamping itu juga lagu bayyati terbagi atas 4 macam yaitu ; [Tutorial Bayyati]
- Bayyati khoror yang sudah dijelaskan pada kutipan diatas
- Bayyati nahwa, yaitu lagu yang suaranya sudah meningkat sedikit atau suara sedang
- Bayyati jawab, yaitu lagu yang sudah memasuki lagu yang suaranya bertingkatan tinggi
- Kemudian bayyati jawab bul jawab, yaitu lagu yang lebih tinggi suaranya/tingkatannya dari pada suara lagu jawab
SHOBA, yaitu lagu tingkatan kedua dari semua lagu, lagu shoba juga terbagi atsa 3 tingkatan nada, yaitu : [Contoh Shoba]
- Shoba asli, yaitu lagu yang tingkatan nadanya sedang seperti lagu bayyati nahwa, lagu shoba asli tingkatan nadanya yaitu berawal dari nada rendah kemudian pertengahan meninggi dan berakhir rendah.
- Shoba ma’al adzam, yaitu lagu yang tingkatan nadanya sudah memasuki suara tinggi, lagu shoba ma’al adzam tingkatan nadanya yaitu dari berawal nada sedang terus meninggi, kemudian sedang lagi dan berakhir dengan nada tinggi.
- Shoba mu’al tadzam, yaitu lagu yang tingkatan nadanya juga memakai nada tinggi, lagu shoba mu’altdzam tingkatan nadanya yaitu berawal dari nada tinggi, terus sedang, dan berakhir dengan nada rendah.
- Awal Maqom Nahawand
- Nawa
- Jawab
- Quflah Mahur
HIJAZ, lagu hijas adalah lgu ke 3 dari ke 7 lagu tilawalil Qur’an, lagu hijaz juga terbagi atas 3 tingkatan nada, yaitu : [Contoh Hijaz] [Contoh Bayyati-Hijaz]
- Hijaz asli, yaitu lagu hijaz asli tingkatan nadanya berwal dari nada sedang , kemudian pertengahan meniggi dan berakhir dengan nada sedang,
- Hijaz skart, yaitu lagu hijaz skart tingkatan nadanya berawal dari nada tinggi, kemudian merendah, trus meniggi lagi dan berakhir dengan nada tinggi pula.
- Hijaz karkurt, yaitu lagu hijaz karkurt tingkatan nadanya berawal dari nada tinggi, trus kmudian nada sedang, dan kemudian meninggi lagi juga berakhir dengan nada tinggi pula.
- Awal Maqom Rost
- Nawa
- Jawab
- Kuflah Zinjiron
- Syabir Alarrost
- Alwan Rost
SIKA, Berikut adalah Tingkatan/variasi nada pada Sika: [Contoh Tutorial lagu Sika]
- Awal Maqom
- Iraqi (nawa)
- Turki (jawab)
- Variasi Raml
JIHARKA, Berikut adalah Tingkatan/variasi nada pada Jiharka: [Lagu Jiharka]
- Awal Maqom
- Nawa
- Jawab
Untuk Versi MP3 dapat di unduh melalui alamat ini.
Mohon di koreksi, Semoga Bermanfaat
#Islamgram
0 komentar:
Post a Comment