Sunday, November 3, 2013

Tahun Baru Hijriyah, Sekelumit kisah, Amaliyah dan ProKontra


Kita mengenal beberapa penanggalan, Masehi, Imlek, Hijriyah, Jawa, Aztek, Inka dsb. Hampir setiap penanggalan memiliki perayaan tersendiri ketika datang Awal tahun. Kalender Masehi misalnya Ada tiup terompet, menantikan detik 00.00 and every thing that's usually i, you, us and we do (maybe). Ada pula kalender Imlek dengan pembagian Ang-pao, Tradisi bagi rejeki bangsa cina sebagai wujud syukur atas datangnya tahun baru.



Dalam kalender Hijriyah pun terdapat amaliyah-amaliyah yang di lakukan dalam rangka menyambut, mensyukuri sekaligus merefleksikan hadirnya Tahun Baru yang setiap 1 Muharram menambah 1 angka di digit tahunnya. Berbeda dengan penanggalan Masehi, Hampir tak ada pesta hura-hura dalam peringatan Tahun baru Hijriyah. Ini menandakan bahwa bertambahnya tahun adalah bertambahnya umur, Konsekuensinya umur berkurang. Maut semakin dekat, Mati siapa yang tahu?? Sampai mana persiapanmu? Kira-kira itulah yang tersirat. Harapan dan Semangat semakin baik tentu ada, namun tidak lantas di media dan di ekspresikan dengan hura-hura atau bahkan huru-hara. Intinya banyak amaliyah yang di lakukan dengan tujuan taqarrub ilallah.

Berikut beberapa Amaliyah yang sering di lakukan ketika tahun baru Hijriyah di depan mata :

  • Puasa Akhir dan Awal Tahun
Beberapa kalangan Ulama menganjurkan untuk berpuasa di penghujung hari akhir tahun. dan di Hari pertama Hijriyah (1 Muharram). Jika kita tilik dari segi hikmah, Puasa adalah menahan nafsu, pelaksanaanya di akhir tahun guna menggugah rasa prihatin, Sadar akan segala perbuatan yang telah di perbuat dalam setahun terakhir. Beberapa kalangan menyebutkan tidak ada anjuran (Rasul) berpuasa di akhir tahun. Terlepas dari proKontra tersebut alangkah baik jika melaksanakannya, Berkontemplasi dan bertafakur dengan medium puasa di penghujung tahun tidak merugikan. 
  • Do'a Awal dan Akhir Tahun
Banyak perdebatan mengenai amaliyah ini, Sebagian kalangan menyebutkan amaliyah ini tidak pernah ada pada masa Rasulullah. Sebagian kalangan menganjurkannya, yakni membaca do'a akhir dan awal tahun. 
Do'a adalah senjata, Sekaligus sebagai media pengharapan umat kepada Tuhannya. Berdo'a yang baik dengan niat baik seperti pada awal dan akhir tahun tentu lebih baik dari pada mendo'akan celaka tetangga anda bukan?

Do'a Awal Tahun : 
وصلى الله على سيدنا ومولانا محمد وعلى اله وصحبه وسلم. اللهم ما عملت فى هذه السنة مما نهيتنى عنه فلم اتب منه ولم ترضه ولم تنسه وحلمت علي بعد قدرتك على عقوبتى ودعوتنى الى التوبة منه بعد جراءتى على معصيتك. فانى استغفرك فاغفرلي وماعملت فيها مما ترضه ووعدتنى عليه الثواب فاسالك اللهم يا كريم يا ذالجلا ل والاكرام. ان تتقبله منى ولا تقطع رجائي منك يا كريم. وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim

Wa shallallaahu 'ala sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.

 
Allaahumma maa 'amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani 'anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta 'alayya ba'da qudratika 'alaa uquubati wa da'autani ilattaubati minhu ba'da jur'ati alaa ma'siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa 'amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa'adtani 'alaihits-tsawaaba fas'alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha' rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa 'alaa 'aalihii wa sahbihii wa sallam

Artinya:


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. 

Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
 
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.
 
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.

Do'a Awal Tahun :

Waktu pelaksanaan setelah selesai sholat fardhu Magrib, dengan bunyi do’a awal tahun sebagai berikut :

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم. اللهم انت الابدي القديم الاول وعلى فضلك العظيم وجود ك المعول. وهذا عام جديد قد اقبل. نسألك العصمة فيه من الشيطان واوليائه وجنوده والعون على هذه النفس الامارة بالسوء والاشتغال بما يقربنى اليك زلفى . يا ذاالجلال والاكرام . يا ارحم الراحمين. وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim

Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa 'aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa 'alaa fadhlikal-'azhimi wujuudikal-mu'awwali, wa haadza 'aamun jadidun qad aqbala ilaina nas'alukal 'ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa'ihi wa junuudihi wal'auna 'alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu'i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu 'alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa 'aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.

Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.

Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.
 
 
Semoga Bermanfaat, #Islamgram
,

Pedang-Pedang Rasulullah

Zaman Nabi Muhammad, Pedang adalah senjata yang bisa di katakan wajib di miliki oleh setiap lelaki. Mengingat, pada masa itu memang piranti perang terutama adalah benda tersebut. Selain itu ada Panah, Baju Baja, Tombak dsb. Namun pedang mungkin lebih efisien dan mudah di bawa kemana-mana, sehingga suatu waktu di butuhkan, tingga menarik dari sarung tempat ia bersemayam. 

Rasulullah kala itupun juga memiliki pedang sebagai senjata berperang. ----Dahulu...Dahulu skali lagi dahulu Kawan, Agar kalian tak salah tafsir dan interpretasi. Zaman kini bukan lagi dengan pedang kalian berperang dan berjihad. Otak lah yang kalian gunakan dengan bekal ilmu pengetahuan---. Pedang-pedang tersebut sangat indah, kuat dan penuh nilai seni. Beberapa diantaranya di buat oleh oleh suku Bani Hanifah. Pedang buatan Bani Hanafiah terkenal bagus dan halus pembuatannya. Pedang tersebut ada beberapa yang masih tersimpan sampai kini. Let's Cekidot 


  • ‘Ma’thur Al-Fijar’


'Ma'thul Fijar", Gagang Pedangnya berbentuk 2 Ular berlapir emeralds & Pirus
Pedang "Ma'thul Fijar" adalah pedang yang dimiliki Rasulullah Sebelum beliau menerima wahyu. Konon pedang ini adalah warisan sang Ayah, Abdullah, hal tersebut terlacak dari terukirnya tulisan Kufic berbunyi ‘Abdallah bin Abd al-Mutalib’ di dekat Gagang Pedang, gagang pedang terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus Memiliki panjang sekitar 99 cm. daan pada akhirnya pedang ini diberikan beliau kepada Ali bin Abi Thalib
  • Al-Adhaba /Al-Adb 

Secara bahasa, غضب-عضبا berarti momotong, memukul, melemahkan, melumpuhkan (Silahkan check kamus al-Munawwir). Pedang ini digunakan Rasulullah saat Perang Badar. Apakah pedang ini masih tersimpan? Yap, Pedang ini kini masih terjaga di masjid Husain di Kairo Mesir.
  • Dhu al-Faqar 

Dhu al-Faqar atau Pedang Faqar, Pedang ini adalah hasil rampasan kala Perang Badar dan dan digunakan Ali bin Abi Thalib pada waktu Perang Uhud. Bentuk gagang pedang ini menyerupai 'Ma'thul Fijar", Namun tidak berbentuk ular dan tanpa hiasan.
  • Al-Battar

Konon pedang ini pertama kali digunakal oleh Goliath yang dikalahkan oleh Nabi Daud a.s, Di peroleh Rasulullah ketika perang dengan (melawan) Banu Qaynaqa'. Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi Daud AS ketika memotong kepala dari Goliath, orang yang memiliki pedang ini pada awalnya. 

Gambar Daud As Memenggal Goliath
Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean. Juga terdapat ukiran nama-nama beberapa Nabi yakni : Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW. Tak heran jika pedang ini juga di sebut "Pedangnya para Nabi/Syaif al-Rasail".

Nama-nama Nabi yang tertera di Pedang

Sebagian kalangan mengatakan (tanpa sumber pasti) bahwa kelak pedang ini akan di gunakan Nabi Isa AS melawan Dajjal.
  • Al-Hatf
Al-Hatf
Pedang ini masih tersimpan di musium Tapkapi, Istanbul, Turki. Pedang ini bisa di bilang saudara kembar Al-Battar, Juga rampasan dari Banu Qaynqa', Sama-sama dari zaman Nabi Daud As, Bahkan Pedang ini adalah buatan Daud, Lebih besar dari Al-Battar. Disimpan oleh suku Levita hingga akhirnya sampai ke tangan Rasulullah SAW. Memiliki panjang 112 cm dan Lebar 8 cm
  • Al-Mikhdham

Pedang berbentuk blade yang memiliki panjang 97 cm terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Zayn al-Din al-Abidin’, Juga terdapat di musium Tapkapi, Turki, Bersama al-Hatf.
  • Al-Rasub

Berbentuk blade dengan panjang 140 cm, mempunyai bulatan emas yang didalamnya terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Ja’far al-Sadiq’. Ini adalah pedang Keluarga Rasulullah. Kini tersimpan di Tapkapi, Istanbul.
  • Al-Qadib
Al-Qadib
Pedang ini berbentuk blade tipis sehingga bisa dikatakan mirip dengan tongkat. Ini adalah pedang untuk pertahanan ketika bepergian, tetapi tidak digunakan untuk peperangan. Ditulis di samping pedang berupa ukiran perak yang berbunyi syahadat: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasul Allah – Muhammad bin Abdallah bin Abd al-Mutalib.” Tidak ada indikasi dalam sumber sejarah bahwa pedang ini telah digunakan dalam peperangan. Pedang ini berada di rumah Nabi Muhammad SAW .
Panjangnya adalah 100 cm dan memiliki sarung berupa kulit hewan yang dicelup.
  • Qal’a    
Pedang ini dikenal sebagai “Qal’i” atau “Qul’ay.” Nama yang mungkin berhubungan dengan tempat di Syria atau tempat di dekat India Cina. Ulama negara lain bahwa kata “qal’i” merujuk kepada “timah” atau “timah putih” yang di tambang berbagai lokasi. Pedang ini adalah salah satu dari tiga pedang Nabi Muhammad SAW yang diperoleh sebagai rampasan dari Bani Qaynaqa. Ada juga yang melaporkan bahwa kakek Nabi Muhammad SAW menemukan pedang ini ketika dia menemukan air Zamzam di Mekah.
Qal'a

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 100 cm. Didalamnya terdapat ukiran bahasa Arab berbunyi: “Ini adalah pedang mulia dari rumah Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah.” Pedang ini berbeda dari yang lain karena pedang ini mempunyai desain berbentuk gelombang.
Sumber 1, 2

Semoga Bermanfaat, #Islamgram

 

Friday, November 1, 2013

Hikmah Hujan



Di negara beriklim tropis seperti Indonesia, Umum dan lumrahnya memilik dua musim dalam setahun. Berbeda dengan Eropa yang memiliki 4 Musim dalam setahun. Tak perlu iri tak ada salju di Indonesia, Karena negara ini punya hamparan penghijau yang tak terperikan eloknya. Hanya keelokan itu mulai tak di sadari oleh banyak kalangan. Nggak percaya? Silahkan cari di mbah google .

Kembali ke soal musim. Kalau mau lebih jeli kini jatuh tempo musim hujan dan kemarau tak lagi menentu bukan? Di sebagian daerah yang sejatinya telah masuk musim penghujan masih mengalami kemarau, atau sebaliknya. 

Pernahkah anda mengeluh soal musim? Ketika anda sedang akan melakukan aktivitas, tiba-tiba hujan lebat, kemudian banjir, macet melanda, kendaraan anda mogok, anda telat sampai tempat aktivitas, janji berantakan, Stress ringan melanda, perekonomian ikut macet, tuntutan hidup terus saja berjalan dan membengkak, Semua serasa tak nikmat, tak dapat di nikmati  dan seterusnya. Lebay ya? Ahh bukan kah anda yang mengeluhkannya?

Hujan adalah berkah, Rahmat dan nikmat.

Nggak percaya? Mungkin anda perlu melebarkan ruang lingkup syukur anda. Tidak melulu bersyukur untuk ruang pribadi. Ada syukur yang ruangnya lebih luas dan universal. Contohnya dalam Hujan. Berikut  beberapa trik menikmati Hujan, Nggak penting ya? Ya paling tidak mengurangi stress ringan anda :)

  • Hujan + Kopi = Berkah
Waktu paling nikmat menikmati kopi atau minuman panas adalah ketika Hujan turun, Silahkan anda coba ketika hujan turun. Sementara persetan dengan aktivitas anda. Seduhlah kopi panas dan rileks sejenak menikmati. Betapa nikmat Yang Kuasa begitu meluap-luap dan tak mampu di tampung cangkir penampung air kopi anda. Apalagi di nikmati dengan orang terkasih. Silahkan coba. Sebelumnya pernahkah anda terpikir sejenak mensyukuri nikmat tersebut?
  • Hemat


Bagi sebagian orang (ingat anda sedang tidak bersyukur dalam lingkup diri sendiri). Hujan adalah penghemtan. Sebagian orang ada yang harus membeli air untuk hidupnya. Sebagian lagi harus menimba. Sebagian lagi harus menunggu truck-truck pengangkut air. Ketika hujan turun, Semua itu teratasi dengan menampung curahan dari langit. Hemat dan berkah bukan? Meski anda tak ikut menikmatinya, Setidaknya hal itu menjad nikmat sesama anda, Manusia.
  •  Subur

Bagi ruas-ruas tanah yang jarang di kecup air, Hujan adalah penghujung rindu tanah tersebut. Jika tanah anda tidak seperti nasib tanah yang telah di sebutkan, mungkin saja tanah tetangga. Atau mungkin tanah saudara anda di kampung sebelah. Jika ia, Mengapa anda tidak ikut bersyukur?
  • Sadar

Penggugah sadar, Sadarkah banjir yang datang adalah ulah kita? Sadarkah kita masih sering membuang sampah sembarangan? Sadarkah kita tidak memperhatikan alam? Sadarkah? Hingga kita tidak pernah sadar bahwa hujan memang berkah


Semoga bermanfaat, #Islamgram


Monday, October 28, 2013

,

4 Referensi Kitab Nahwu Termasyhur

Setiap bahasa pasti memiliki tata bahasa tersendiri. Tata bahasa tersebutlah yang membangun struktur bahasa, baik untuk ditulis, dilafalkan pun difahami dan diinterpretasikan. Tata bahasalah yang menjadi rel, kemanapun bahasa pergi jauh, ia tak tetap lepas dari rel. Sehingga melacak kefahaman dari bahasa tersebut dapat mudah di tangkap.


Bahasa Indonesia misalnya, ada tata bahasa yang kita pelajari di dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Tentu dari kelas 1 SD sampai 3 SMA (Kelas 12) pelajaran tersebut terus berkesinambungan dan sambung menyambung menjadi satu itulah (pelajaran bahasa) Indonesia heheh...

Pun dalam bahas Inggris, ada Grammar yang mengatur rule dan tata bahasa Inggris. Mulai dari Tenses, Regular Irregular verbs, Kosa kata dsb. Kesemuanya dimuat dalam rule grammar Inggris. 

Bagaimana dengan bahas Arab? Bahasa al-Qur'an pun memiliki sebuah tata bahasa. Ada Nahwu, Shorof, Balaghah, Mantiq, Badi' dsb. Setiap bidang ilmu tersebut memiliki tupoksi tersendiri. Nahwu dan Shorof berisi tentang gramatical bahasa arab, mulai dari penggunaan huruf jar, kedudukan SPO, I'robiyah dsb. Balaghah dengan tugas menilik keindahan bahasa, dsb.

Pada posting kali ini Islamgram akan memaparkan kitab-kitab nahwu yang masyhur di gunakan sebagai rujukan dalam ranah akademic, biasanya digunakan di pondok pesantren. Khususnya di Indonesia. Let's cekidot 


  • Jurumiyyah
Kitab ini terkenal dan masyhur di kalangan pembelajar Nahwu, Khususnya di pondok pesantren Indonesia. Kitab karangan Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shinhâji (Shinhâji---Mengkasrah Shod--- dinisbatkan kepada salah satu kabilah yang berada di Negeri Maroko yaitu kabilah Shinhâjah.Nama ini kemudian dikenal sebagai Ibnu Âjurrûm). Sebagian kalangan menyebutnya al-Shonhaji, dengan Shod di fathah. Atau lebih dikenal dengan Ibn Al-Jurrum. 
Kitab ini begitu ringkas. Namun tak seringkas dan semudah itu mempelajarinya ---bukan berarti juga mustahil. Karena keringkasnnya tersebutlah, mungkin kitab ini lantas menjadi referensi yang begitu masyhur dan di gunakan begitu banyak pembelajar pun lembaga pendidikan yang mengajarkan Nahwu. Sebagian kalangan berpendapat, Bahwa jika anda mampu menguasai kitab ini, maka anda akan menguwasai ilmu Nahwu. Silahkan download disini jika anda berkeinginan mengetahui lebih jauh mengenai kitab Jurumiyyah.Untuk terjemahan Online dapat di akses disini.

Kitab ini mendapat apresiasi yang sangat besar baik dari kalangan para ulama maupun para murid. Bentuk apresiasi ini terlihat dari munculnya para ulama yang menciptakan bait-bait nadzam, syarah dan komentar dari kitab ini.


--------------
Adapun kitab-kitab yang menjadi syarah (penjelas) kitab ini diantaranya adalah,

  1. Kitab al-mustaqill bi al-mafhumiyyah fi Syarhi Alfadzi al-Âjurrûmiyyah yang dikarang oleh Abi Abdillah Muhammad bin Muhammad al-Maliky yang dikenal sebagai al-Ra’î al-Andalusy al-Nahwy al-Maghriby.
  2. Kitab al-Durrah al-Nahwiyyah fî Syarhi al-Âjurrûmiyyah karangan Muhammad bin Muhammad Abi Ya’lâ al-Husainy al-Nahwy.
  3. Kitab al-Jawâhir al-Mudhiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Ahmad bin Muhammad bin Abdul Salam.
  4. Kitab al-Nukhbah al-‘Arabiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Ahmad bin Muhammad bin Abdul Salam.
  5. Kitab al-Duror al-Mudhiyyah karangan Abu Hasan Muhammad bin ‘Ali al-Maliky al-Syâdily.
  6. Kitab al-Kawâkib al-Dhauiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Syamsuddin Abil Azam Muhammad bin Muhammad al-Halâwy al-Muqoddasy.
  7. Kitab al-Jawâhir al-Sunniyyah fî Syarhi al-Muqaddimah al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Abu Muhammad Abdillah yang terkenal dengan sebutan Ubaid bin Syeikh Abul Fadly bin Muhammad bin Ubaidillah al-Fâsy
  8. Kitab Syarhu al-Syeikh Khalid al-Azhary ‘alâ Matni al-Âjurrûmiyyah.
  9. Kitab Syarhu al-Syeikh Yazîd Abdurrahman bin Ali al-Makûdiy al-Nahwy.
  10. Kitab Al-Tuhfah al-Sunniyyah karangan Syeikh Muhammad Muhyiddin Abdulhamid.
  11. Kitab Syarah milik Syeikh Hasan al-Kafrawy al-Syafi’î al-Azhary
  12. Kitab Hâsyiat al-Âjurrûmiyyah karangan Abdurrahman bin Muhammad bin Qosim al-Najdy.
  13. Kitab Îdhôh al-Muqaddimah al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Shalih bin Muhammad bin Hasan al-Asmary.
  14. Kitab Al-Ta’lîqât al-Jaliyyah ‘alâ Syarhi al-Muqaddimah al-Âjurrûmiyyah karangan Muhammad Shalih al-‘Utsaimîn.
  •  Nadzam Imrithi

Kitab ke-2 yang menjadi rujukan dan referensi umum dalam belajar nahwu adalah Nadzam Imrithi. Sedikit berbicara mengenai Nadzaman, Nadzaman adalah bait-bait yang dalam bait itu merupakan inti dari apa yang sedang di kaji. Contoh dalam nadzam Imrithi ini setiap baitnya menerangkan tentang nahwu (disesuaikan bab-nya). Secara lebih simple, nadzam tersebut akan mempermudah pembelajar menghafal dan mengingat materi-materi dari nahwu. Karena simple-isasi (kok jadi vickynisasi gini), Kitab ini menjadi rujukan yang masyhur dalam ranah Nahwu. Anda dapat mendownload MP3 Imrithi disini. 

Kitab ini sendiri dikarang oleh Syaikh Syarofuddin Yahya Al-Imrithi. Teorema yang ada dalam kitab ini sama dengan yang ada dalam ajurumiyah dari segi peletakan BAB nya hanya saja lebih banyak ibaroh yang bagus dalam kitab ini dibanding ajurumiyah.
  • Nadzam Alfiyah Ibnu Malik

Ini adalah kitab nadzaman berisi 1002 nadzam nahwu, Sesuai namanya alf --yang berarti 1000. Dalam literatur pesantren di Indonesia, sudah tak asing lagi bahkan hampir seluruh pesantren menyertakan alfiyah sebagai salah satu pelajaran wajib dan menjadi tolak ukur sejauh mana kepandaian seorang santri dalam ilmu gramatikal arab. Karya monumental ini dikarang oleh maha guru Syeh Muhammad bin Abdullah nin Malik Al-Andalusy atau lebih dikenal dengan sebutan Imam Ibnu Malik. Alfiyah memang menarik. Bahkan telah masyhur dikalangan pesantren bahwa seorang santri belum dikatakan “santri” jika belum menguasai atau setidaknya mempelajari Alfiyah. Silahkan menuju ke sini untuk lebih jauh mendalami alfiyah.
  • Jami'u al-Durus al-Arobiyyah


Kitab Jami'u Durus adalah kitab karangan syaikh Musthofa al Gholayayni. Kitab ini merupakan salah satu kitab berbahasa arab paling lengkap dari Nahwu 1 sampai 6, karena dalam kitab ini membahas mengenai Ilmu Nahwu secara mendetail, terdiri dari 452 halaman menjadikan kitab ini sebagai salah satu buku wajib bagi mereka yang mendalami bahasa Arab.

Untuk lebih dalam mengenai ilmu Nahwu, mempelajari dan memahaminya, silahkan kunjungi blog milik kang Ibnu Toha.


Semoga Bermanfaat, #Islamgram

  

Sunday, October 27, 2013

, ,

Geledah Lyric Religius Slank

Pada posting sebelumnya, Sudah sedikit di singgung mengenai "Religious Song alias Lagu Religius". Semoga teman-teman punya "Lagu Jagoan" bertemakan Religi, Mendengar musik skaligus dzikir mengingat Sang Pencipta. Bertafakur, larut dalam lirik dan gubahan irama. 

Pernahkah anda terpikir begitu dahsyatnya sebuah lagu sehingga dapat mengaduk-aduk perasaan? Aaah sudahlah, lupakan saja itu. Posting kali ini sedikit meneruskan posting "Religious Song alias Lagu Religius".

Pernah dengar nama SLANK ?? Jika belum, mungkin anda harus mengganti KTP Indonesia anda (Oooh ga sampai segitunya mungkin hehehe...). Silahkan saja kunjungi web official slank.com. Atau mengenai secuplik fakta-fakta mereka di sini.



Lalu? Apa hubungannya Slank dengan Religiusitas? Slank bukan band dengan lable religius. Apakah lancang saya mengatakan ini? Saya kira tidak, Karena sang drummer sekaligus pendiri Slank, Bimo Setiawan A.k.a Bim2 pun mengatakan bahwa
"Slank belum ya (bikin album religi), religi kan urusan manusia sama Tuhan, kalau Slank sih lebih ke yang mengajak pada kebaikan saja. Memberi sesuatu lewat musik, itu lebih Islami menurut Slank, kalau religi kan lebih pribadi," ucap Bim2 (Sumber)
Jika tetap maksa ditanya soal "Religious Song alias Lagu Religius", tolak ukur slank bukanlah lagu dengan tema yang langsung leterlek menggambarkan religiusitas. Namun bersifat lagu yang mengajak banyak orang untuk berbuat kebaikan, tanpa harus bicara tentang masalah Ketuhanan. Simak saja dalam album-album slank paling tidak ada 1 atau 2 lagu yang "temanya" mengarah kesitu (mengajak kebaikan). Anti perang, aktivitas sosial, mengasah kepekaan, sadar bencana, cinta kasih sesama manusia dan tema-tema seputar sosial humanity lainnya. Atau Rangkaian tour bersama Kyai Ageng Ganjur ke beberapa pesantren dalam tour bertajuk "Xtrareligi". Kiranya menjadi bukti Religiusitas yang Slank tawarkan berifat Universal. Menawarkannya lewat musik, Cerdas!

Slank Bersama Kyai Ageng Ganjur Menyambang Salah satu pesanten di Jogja, Sumber www.harianjogja.com

Pun begitu, ternyata slank punya lagu dengan lyric yang konteks nya berbicara Ketuhanan (secara langsung). Lagu atau lyric yang mana? Silahkan simak poin-poin berikut :
  • "Karang" Taken from  "Suit-Suit He..he..(Gadis Sexy) "



Slank, Formasi 13
Lagu ini terdapat di album pertama Slank Track ke -9 , Silahkan dengarkan ketika suasana sepi. Masa kecil yang anda lewati rasanya ingin terulang kembali. Dalam lagu ini, kita sebagai manusia digambarkan seperti karang. Besar, tua dan menjulang namun tergerus oleh debur kehidupan yang silih berganti hadir, menggerogot Iman, merongrong batin untuk lupa pada-Nya. Silahkan simak potongan lyric dari lagu "Karang" berikut :

"Karang lebur tertelan ombak
Lenyap di dalam lautan
Bagai imanku yang dulu tegar
Kini hancur dalam sesat kehidupan"
  •  "Tepi Campuhan" Taken from "Piss"
Di simak judul lagu, ini adalah salah satu nama daerah di Bali (Campuhan). Sebuah tempat yang cocok untuk ber kontemplasi. Sesuai dengan isi dari lagu ini. Dimana keberadaan manusia sangatlah kecil, di hadapan Tuhannya.  Pernahkah anda menyadari kecilnya anda di hadapan Tuhan? Silahkan dengarkan saja lagu ini, Berikut potongan lyricnya :

Sembunyi diriku dalam pelukan alam
Hindari semua kenyataan
Menggigil tubuhku sadari alam
Di sini aku kecil dan tak berarti
  •  "#1" Taken from " Virus 
 
 
Di album ke 10 slank, ada sebuah lagu berjudul #1, Lagu ini sangat Universal sebenarnya. Kata "Kamu" dalam lagu itu sangat multi tafsir. Bisa kepada Tuhan, Orang tua atau pasangan hidup. Namun begitu, Inilah lagu bernafaskan Ke-Esa-an dari Slank. 

Apa jadinya aku andai kamu gak ada
Tanpa kamu aku bukan apa apa
Dan aku .. sangat butuh
Dan aku .. ingin slalu kau sentuh

Karna kamu
Yang bisa menyelamatkanku
Cuma kamu
Yang mampu mengendalikan aku
  • "GAP 2" Taken from "Road To Peace"


Lagu bertempo cepat, di ambil dari kantong album "Road to Peaace". Lagu ini (mungkin) interpretasi dari "lakum diinukum, waliya dinii ---Bagimu agamamu, bagiku agamaku". Dimana keengganan dan ketidaknyamanan pemaksaan kehendak dan segala macam hasutan.

Biar bagaimana gue punya TUHAN!
  • "Solidaritas" Taken from "Slankissme"
Lagu yang mengingatkan kita untuk cinta sesama. tanpa menunggu ada-nya moment-moment yang menggugah kita untuk itu. Sekaligus menyadari kebesaran Tuhan, Melalui perawatan lingkungan dan alam sebagai minimalisir Bencana. Silahkan perdengarkan, Semoga anda Tergetar.

Mengapa harus tunggu bencana
Baru kita percaya kebesaran TUHAN
Mengapa harus tunggu bencana
Tentara datang untuk kemanusiaan

Mengapa nggak setiap hari
Berbuat sepeti ini

  • "Sedekah" Taken from "I ♥ U (Baca I Slank U)"
 
 
 
Lagu ini hadir di 2 Album berbeda,  di album "I ♥ U (Baca I Slank U)" & "Sinar Kebersamaan Vol 2", Untuk nama yang kedua album di produseri oleh Reynold ---Eks add gitar Slank di album 6 "Lagi Sedih". yang kini menjadi salah seorang pengurus Media Hati,  untuk ambil bagian dalam aplikasi tersebut. Media Hati merupakan salah satu unit usaha dari Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) Daarul Quran di bidang pengembangan aplikasi smartphone. pimpinan Ust. Yusuf Mansyur ---Barakallahu lahum.

Kekuatan terdasyat...
Tangan kanan sedekah... Tangan kiri gak tau!!


Semoga bermanfaat dan Menginspirasi, #Islamgram

Friday, October 25, 2013

Islam, Terasing




بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Pada awalnya Islam itu asing dan Islam akan kembali asing sebagaimana pada awalnya. Sungguh beruntunglah orang-orang yang asing.” ----HR Muslim no 389 dari Abu Hurairah

Thursday, October 24, 2013

,

Religious Song

Pernah dengar istilh lagu religi? Entah sebenarnya dari mana istilah lagu religi muncul. berbagai macam latar belakang pula penyebutan itu di labelkan. Sang seleb-pun tak luput dari pelabelan. sehingga kadang menjadi beban tersendiri, tak jarang pula yang kemudian mengelak untuk di sebut artis/atau seleb yang religi. Terlalu berat memang beban itu sepertinya.

Ada berbagai macam sudut pandang sebuah lagu kemudian disebut "Lagu Religi". Jauh sebelum istilah itu muncul mungkin kita melabelkan (meski tak terucap) lagu religi pada Qasidah, Marawis, Nasyid dsb. Atau Lagu-lagu dengan lirik berbahasa Arab. Meski tak jarang berlirik bahasa arab pun merupakan lagu religi. 

Ada berbagai macam perspektif latar belakang yang muncul dalam pelabelan lagu menjadi "Lagu Religi ". Berikut Ini adalah beberapa diatantara Persepektif  tersebut.

  • Waktu
 
 
Ini akan sangat mudah ditemui ketika moment-moment keagamaan hadir, Silahkan anda check ketika Ramadhan datang. Penyanyi, Group Band dsb. mengeluarkan single atau Album dengan nafas Religi. Beberapa diantara-nya memang menjadikan Religi (nilai agama dan ketuhanan) Sebagai "benang merah" atas karya yang di rilisnya. Jika dianggap ajimumpung, itu adalah penilaian. dan penilaian sifatnya mungkin personal. siapaun berhak menilai. yang jelas apapun niatan sang penyanyi atau group band semoga menjadi sebuah catatan amal.
 
  • Penyanyi

Penilaian ke dua mengenai pelabelan "Lagu Religi" dilihat dari perspektif penyanyinya. Dunia entertaint yang begitu kompetitif tak pelak melibatkan berbagai unsur dan lapisan sosial. Berbagai kalangan bisa saja masuk dan berpindah dari bidang satu ke bidang lain, atau keduanya berjalan dalam satu jalan. Contoh saja seorang ustadz yang bersyi'ar di berbagai media (Media cetak, visual, maupun audiovisual). kemudian membuat lagu dan menyanyikannya dalam bersyi'ar, bahkan merangkumnya dalam album. 
Tak pelak penilaian pendengar akan melabeli lagu tersebut dengan "Lagu Religi". Karena jelas sang pelantun adalah seorang ustadz.

Selain itu, ada yang memang merupakan penyanyi yang memiliki karakter dalam ranah "Lagu Religi". dalam bahasa lebih simple sang pelantun memiliki lagu dengan mayoritas bertemakan keagamanaan.
  • Lirik


Ada pula yang mengambil persepektif lyric, dimana interpretasi lyric yang di gubah dan terlafalkan mengandung nilai-nilai keagamaan. Berbicara interpretasi pasti akan tidak mutlak, karena setiap pendengar memiliki penilaian tersendiri dalam menerjemahkan. Nilai yang seperti apa? Semakin lebar lagi cakupannya bukan? Apakah nilai ketuhanan? Atau nilai kebaikan? bukan kah nilai kebaikan masuk dalam ranah religi? akan timbuh pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya akan sangat melebar. karena setiap kepala punya penerjemahan berbeda.

Semoga Bermanfaat 
#Islamgram

Wednesday, October 23, 2013

The Oldest Manuscripts arround World

Manuscript (Latin manuscript: manu scriptus written by hand), in particular, are all written documents are handwritten or printed documents are distinguished from propagation in other ways. The word 'text' is taken from the Arabic nuskhatum which means a piece of paper.

the Qur'an as scripture revealed to Muhammad was not originally recorded. But after his death, the next generation [Khulafa'ur caliphs and so on] took the initiative to account for a variety of considerations, including the number of the companions of the Qur'an penghafal who died at that time.

Up to now there are still some old manuscripts that still exist in this world. which are:

  • Uzbekistan's Manuscript 
 

 
Mushhaf was stored in a library in the Hast - Imam in the old town Tasykent . A place away from the bustle of the city and visitors . Nearby there is the grave of a scholar Syasyi Kaffel - 10th century . Mufti of Uzbekistan also based there , in the front yard of a madrasah old .

Across the street , there is a mosque and madrassa were understated named Mui - Mubarak or " Sacred Hair " that keeps hair from the Prophet Muhammad . and a collection of important historical legacies Central Asia .
There are about 20 thousand 3 thousand books and manuscripts in the library , according to Ikram Akhmedov , a young assistant from the Mufti of Uzbekistan . Most berisis about medieval history , astronomy and medicine . There is also the interpretation of the Qur'an and books of fiqh . But that of course is the oldest Ottoman Mushhaf from the 7th century BC .

Mushhaf was made on the orders of Caliph Uthman ibn Affan in Madinah . Previously , most of the Qur'an written in a variety of media , such as stone , bone , wood or sheet . To prevent differences in the reading and writing of the Qur'an and make a referral Mushhaf , the Caliph Uthman ordered the destruction of the books of the Qur'an and the Qur'an Mushhaf collection or another . Mushhaf Uthman sent copies of it to different areas of the Muslims who began widespread at that time and became the main reference . Mushhaf creation was completed in the year 652 AD or 19 years after the Prophet Muhammad died .

Mushhaf is now stored in an alcove with a glass window in a small room . Approximately 250 pages remain from the original Mushhaf , or about one-third of the whole. Mushhaf is made from deer skin and reads Arabic -style letters are a Hijazi Arabic writing style in the future . There is a black stain on this Mushhaf believed to be traces of blood of Uthman was murdered while he martyred while reading the Qur'an.
 
  • China's Manuscript
 
An ancient manuscript of the Koran found Dong Xian city, Gansu Province, northern China. Syrian news agency, SANA reported, this ancient manuscript is the oldest Koran published in the 11th century AD Gansu Provincial Cultural Heritage Officer stated that the Quran is as thick as 536 pages written on paper Samarqand. Based on existing documents, manuscripts of the Koran was brought from the city of Samarqand, Uzbekistan to China in the 14 Century AD

Old manuscript is touted as the oldest manuscripts of the Koran were found up to now, because the archaeologists claim that the old manuscripts from 8-13 century AD Even based on the study of calligraphy and decoration of this manuscript, there are some experts who claim that the manuscript originated from 9M century.
 
  • Yaman's Manuscript
 
A young man from the city of Dhale Yemeni Qur'an manuscripts found in a cave in the mountains which is located south of the city. Al - Quran manuscript was wrapped with a cover made ​​from the skins of animals and placed in a wax preservative rare .
 
Mushaf Al - Quran using Arabic writing without a point and a vowel (the sound ) , and on the front page there are Arabic writing that reads , " Written by a man of God in the year 200 Hijri . " This is proof that the manuscript is one of the oldest in world . Based on initial research experts , the original manuscript and a description of the writing is also true .
Not only finds a manuscript of the Koran, the Yemeni youths also found a sword beside the manuscript that the handle is made of brass . On the sword hilt contained Arabic writing that reads Dzulfiqar ( Zulfikar ) which is nothing but the name of the sword of Ali ibn Abi Talib radi awarded Anhu that the Prophet Muhammad sallallaahu alaihi wa sallam him according to some historical accounts .
Adengulfnews online news site reported that the Yemeni youth unnamed received a tempting offer from a billionaire who wants to buy the manuscript for $ 12 million Yemeni riyals ( about 56 thousand U.S. dollars ) , but the young man refused his offer.
 
 
 
 
Al-Quran manuscript previously also found in Yemen in 1972 in the city of Sana'a, better known by Sanaa manuscript. Some people menggangap that the oldest version of the manuscript of Al-Quran. 
 
#Islamgram