Beberapa hari yang lalu, Tepatnya Jum'at, 24 Januari 2014. Indonesia kehilangan seorang Kyai besarnya, Dr. KH. Sahal Mahfudh. Lebih akrab dengan asmo Mbah Sahal, Atau Mbah Kyai Sahal. Beliau adalah , Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI, 2000-2014) .
Beliau lahir di Kajen, Pati, Jawa Tengah, pada 17 Desember 1937. Tumbuh
dan menghabiskan masa studinya di lingkungan pondok pesantren yang sangat kental dengan tradisi Nahdliyin.
Kyai
Sahal lahir dari pasangan Kyai Mahfudz bin Abd.Salam al- Hafidz dan Hj.
Badi’ah yang sedari lahir hidup di pesantren, dibesarkan dalam
lingkungan pesantren, belajar di pesantren hingga ladang pengabdiannya
pun ada di pesantren.
Beliau memiliki saudara yang berjumlah lima
orang yaitu, M. Hasyim, Hj. Muzayyanah istri KH. Mansyur Pengasuh PP
An-Nur Lasem, Salamah istri KH. Mawardi, pengasuh PP Bugel-Jepara, kakak
istri KH. Abdullah Salam, Hj. Fadhilah istri KH. Rodhi Sholeh Jakarta,
Hj. Khodijah istri KH. Maddah, pengasuh PP Assuniyah Jember yang juga
cucu KH. Nawawi, adik kandung KH. Abdussalam, kakek KH. Sahal.
- See more at: http://profile.teraspos.com/read/2014/01/24/75914/sahal-mahfud-kyai-yang-hati-hati#sthash.aaBk9Fru.dpuf
Kyai Sahal lahir dari pasangan Kyai
Mahfudz bin Abd.Salam al- Hafidz dan Hj. Badi’ah yang sedari lahir hidup
di pesantren, dibesarkan dalam lingkungan pesantren, belajar di pesantren
hingga ladang pengabdiannya pun ada di pesantren.
Beliau memiliki saudara yang
berjumlah lima orang yaitu, M. Hasyim, Hj. Muzayyanah istri KH. Mansyur
Pengasuh PP An-Nur Lasem, Salamah istri KH. Mawardi, pengasuh PP Bugel-Jepara,
kakak istri KH. Abdullah Salam, Hj. Fadhilah istri KH. Rodhi Sholeh Jakarta,
Hj. Khodijah istri KH. Maddah, pengasuh PP Assuniyah Jember yang juga cucu KH.
Nawawi, adik kandung KH. Abdussalam, kakek KH. Sahal.
Pada tahun 1963, Pada usia 26 Tahun, Mbah Sahal menjabat sebagai Pengasuh Pondok
Pesantren Maslakul Huda, Jawa Tengah. Pesantren tersebut adalah lembaga
pendidikan milik keluarganya. Pesantren ini sendri adalah pesantren yang didirikan ayah beliau, Almaghfurlah KH Mahfudz Salam pada 1910.
Kyai
Sahal lahir dari pasangan Kyai Mahfudz bin Abd.Salam al- Hafidz dan Hj.
Badi’ah yang sedari lahir hidup di pesantren, dibesarkan dalam
lingkungan pesantren, belajar di pesantren hingga ladang pengabdiannya
pun ada di pesantren.
Beliau memiliki saudara yang berjumlah lima
orang yaitu, M. Hasyim, Hj. Muzayyanah istri KH. Mansyur Pengasuh PP
An-Nur Lasem, Salamah istri KH. Mawardi, pengasuh PP Bugel-Jepara, kakak
istri KH. Abdullah Salam, Hj. Fadhilah istri KH. Rodhi Sholeh Jakarta,
Hj. Khodijah istri KH. Maddah, pengasuh PP Assuniyah Jember yang juga
cucu KH. Nawawi, adik kandung KH. Abdussalam, kakek KH. Sahal.
- See more at: http://profile.teraspos.com/read/2014/01/24/75914/sahal-mahfud-kyai-yang-hati-hati#sthash.aaBk9Fru.dpuf
Kyai
Sahal lahir dari pasangan Kyai Mahfudz bin Abd.Salam al- Hafidz dan Hj.
Badi’ah yang sedari lahir hidup di pesantren, dibesarkan dalam
lingkungan pesantren, belajar di pesantren hingga ladang pengabdiannya
pun ada di pesantren.
Beliau memiliki saudara yang berjumlah lima
orang yaitu, M. Hasyim, Hj. Muzayyanah istri KH. Mansyur Pengasuh PP
An-Nur Lasem, Salamah istri KH. Mawardi, pengasuh PP Bugel-Jepara, kakak
istri KH. Abdullah Salam, Hj. Fadhilah istri KH. Rodhi Sholeh Jakarta,
Hj. Khodijah istri KH. Maddah, pengasuh PP Assuniyah Jember yang juga
cucu KH. Nawawi, adik kandung KH. Abdussalam, kakek KH. Sahal.
- See more at: http://profile.teraspos.com/read/2014/01/24/75914/sahal-mahfud-kyai-yang-hati-hati#sthash.aaBk9Fru.dpuf
Kyai
Sahal lahir dari pasangan Kyai Mahfudz bin Abd.Salam al- Hafidz dan Hj.
Badi’ah yang sedari lahir hidup di pesantren, dibesarkan dalam
lingkungan pesantren, belajar di pesantren hingga ladang pengabdiannya
pun ada di pesantren.
Beliau memiliki saudara yang berjumlah lima
orang yaitu, M. Hasyim, Hj. Muzayyanah istri KH. Mansyur Pengasuh PP
An-Nur Lasem, Salamah istri KH. Mawardi, pengasuh PP Bugel-Jepara, kakak
istri KH. Abdullah Salam, Hj. Fadhilah istri KH. Rodhi Sholeh Jakarta,
Hj. Khodijah istri KH. Maddah, pengasuh PP Assuniyah Jember yang juga
cucu KH. Nawawi, adik kandung KH. Abdussalam, kakek KH. Sahal.
- See more at: http://profile.teraspos.com/read/2014/01/24/75914/sahal-mahfud-kyai-yang-hati-hati#sthash.aaBk9Fru.dpuf
Beberapa hal yang melekat pada sosol beliau diantaranya :
Kyai Sahal adalah seorang pakar
fiqih, yang sejak menjadi santri seolah sudah terprogram untuk menguasai
spesifikasi ilmu tertentu yaitu dalam bidang ilmu Ushul Fiqih, Bahasa Arab dan
Ilmu Kemasyarakatan. Namun beliau juga mampu memberikan solusi permasalahan
umat yang tak hanya terkait dengan tiga bidang tersebut, contohnya dalam bidang
kesehatan dan beliau menemukan suatu bagian tersendiri dalam fiqh.
- Dr. (HC) UIN Syarif Hidayatullah
Jenjang Pendidikan yang beliau tempuh berbasis pada ilmu Agama. Ketika belajar di Mathali’ul Falah,
Kyai Sahal berkesempatan mendalami nahwu sharaf. Di Pesantren Bendo memperdalam
fiqh dan tasawuf, sedangkan sewaktu di Pesantren Sarang mendalami balaghah dan
ushul fiqh.
Memulai pendidikannya di Madrasah
Ibtidaiyah 1943-1949, Madrasah Tsanawiyah 1950-1953 Perguruan Islam Mathaliul
Falah, Kajen, Pati. Pada pertengahan tahun 1960-an, Kyai Sahal belajar ke Mekah
di bawah bimbingan langsung Syaikh Yasin al-Fadani. Sementara itu, pendidikan
umumnya hanya diperoleh dari kursus ilmu umum di Kajen (1951-1953).
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Menganugrahi gelar Doktor Kehormatan (HC) Pada 2003. Selain menjabat ketua MUI, Beliau juga menjabat sebagai Rektor Insitut Islam Nahdlatul Ulama.
Beberapa karya beliau dalam bentuk tulisan :
- AL-Ushul, Surabaya:Diantarna, 2000
- Pesantren Mencari Makna, Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999
- Al-Bayan al-Mulamma’ ‘an Alfdz al-Lumd”, Semarang: Thoha Putra, 1999
- Thariqatal-Hushul ila Ghayahal, Semarang: Suara Merdeka, 1997
- Nuansa Fiqh Sosial, Yogyakarta: LKiS, 1994
- Al-Tsamarah al-Hajainiyah, Nurussalam, t.t
Ketika
belajar di Mathali’ul Falah, Kyai Sahal berkesempatan mendalami nahwu
sharaf. Di Pesantren Bendo memperdalam fiqh dan tasawuf, sedangkan
sewaktu di Pesantren Sarang mendalami balaghah dan ushul fiqh.
Memulai
pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah 1943-1949, Madrasah Tsanawiyah
1950-1953 Perguruan Islam Mathaliul Falah, Kajen, Pati. Pada pertengahan
tahun 1960-an, Kyai Sahal belajar ke Mekah di bawah bimbingan langsung
Syaikh Yasin al-Fadani. Sementara itu, pendidikan umumnya hanya
diperoleh dari kursus ilmu umum di Kajen (1951-1953).
- See more at: http://profile.teraspos.com/read/2014/01/24/75914/sahal-mahfud-kyai-yang-hati-hati#sthash.aaBk9Fru.dpuf
Mbah Sahal dikenal sebagai kiai berpengaruh dan disegani tak hanya di
lingkungan NU, tetapi juga seluruh ormas Islam lainnya. Karena
kemahirannya dalam ilmu agama terutama ilmu fiqih ini, Mbah Sahal
dipercaya sebagai Ketua MUI Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2000 hingga
2005. Hingga kemudian, Mbah Sahal juga dipercaya menjabat sebagai Ketua
MUI
Selamat Jalan, Kyai.
#Islamgram
Berbagai Sumber
Dimohon, Bagi pembaca tulisan ini untuk membacakan suratul Fatihah yang ditujukan kepada Almaghfurlah KH. Sahal Mahfudh, Syukron